Gempa Bumi

Kerap Terjadi Belakangan Ini, Ternyata Ini Gempa Bumi yang Paling Merusak

Gempa bumi miliki beragam jenis dan diantaranyan ada gempa yang dampaknya paling merusak

Editor: Siti Fatimah
KOMPAS.COM
Dua bencana gempa bumi merusak di Indonesia. Peneliti LIPI Eko Yulianto menyebut bencana gempa bumi yang merusak cenderung muncul tiap 5,6 bulan di Indonesia. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gempa bumi terus terjadi di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Gempa bumi terbaru terjadi di 103 km Barat Laut Melonguane Sulawesi Utara pada Sabtu 13 Maret 2021 pukul 03.14 WIB.

Hari sebelumnya terjadi gempa di 27 km Tenggara Jayawijaya Papua pada pukul 08.16.

Sebagai negara yang  terletak di atas tiga lempeng, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia, Indonesia rentan terjadi gempa.

Baca juga: Benarkah Jepang Bisa Prediksi Gempa Bumi? Begini Penjelasan dari BMKG

Dari sekian banyak jenis gempa, berikut gempa berdasarkan jenisnya termasuk gempa yang bisa timbulkan dampak paling merusak.

Warga tetap diimbau untuk waspada terhadap jenis gempa apa pun.

Dikutip dari Grid.Id, letak wilayah negara kita ini menjadi salah satu penyebab mengapa Indonesia sering mengalami gempa bumi.

Apakah kamu tahu? Ternyata gempa bumi ada banyak jenisnya, lo.

Jenis gempa bumi bisa dibedakan berdasar penyebab, kedalaman, dan gelombang atau getaran gempa.

Yuk, cari tahu jenis-jenis gempa berdasar penyebab, kedalaman, dan gelombangnya.

Baca juga: Belajar Dari Dampak Gempa Berulang di Sulbar, Berikut Kata Ahli Soal Mitigasi Resiko Pada Bangunan

Jenis-Jenis Gempa Bumi

Gempa Bumi Berdasar Penyebab

1. Gempa Bumi Tektonik

Gempa bumi tektonik disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak.

Gempa bumi ini disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan tektonik itu.

2. Gempa Bumi Vulkanik

Gempa Bumi vulkanik disebabkan oleh aktivitas magma dan biasanya terjadi sebelum gunung api meletus.

Ledakan gunung berapi juga bisa menyebabkan gempa bumi vulkanik, yang biasanya terasa di wilayah sekitar gunung berapi.

3. Gempa Bumi Tumbukan

Gempa bumi tumbukan disebabkan oleh tumbukan meteor atau astroid yang jatuh ke Bumi.

Baca juga: Gempa Terkini dan Corona Bikin Tantangan Korban Gempa Dahsyat Jepang 10 Tahun Lalu Makin Berat

4. Gempa Bumi Runtuhan

Gempa bumi runtuhan biasanya terjadi di daerah gunung kapur atau pertambangan dan bersifat lokal.

5. Gempa Bumi Buatan

Gempa bumi buatan disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya aktivitas nuklir atau peledakan dinamit.

Gempa Bumi Berdasar Kedalaman

1. Gempa Bumi Dalam

Gempa bumi dalam memiliki pusat gempa atau hiposentrum lebih dari 300 km di bawah permukaan Bumi.

Gempa bumi ini umumnya tidak berbahaya.

2. Gempa Bumi Menengah

Gempa bumi menengah memiliki pusat gempa atau hiposentrum sekitar 60 km - 300 km di bawah permukaan Bumi.

Umumnya getarannya lebih terasa dan menimbulkan kerusakan ringan.

Baca juga: Gempa Bumi Baru Saja Melanda Nusa Tenggara Timur, Ini Daerah yang Rasakan Guncangan Lindu Kata BMKG

3. Gempa Bumi Dangkal

Gempa bumi dangkal memiliki pusat gempa kurang dari 60 km di bawah permukaan Bumi.

Gempa bumi ini umumnya bisa menimbulkan kerusakan besar.

Gempa Bumi Berdasar Gelombang

1. Gempa Bumi Akibat Gelombang Primer

Gelombang primer penyebab gempa ini adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh Bumi dengan kecepatan 7km/detik sampai 14km/detik. Asalnya dari pusat gempa.

2. Gempa Bumi Akibat Gelombang Sekunder

Geolombang sekunder merupakan gelombang yang merambat di tubuh Bumi, tapi kecepatannya lebih rendah dan tidak bisa merambat melalui lapisan cair.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved