PP Pemuda PUI Punya Struktur Baru, Upaya Lahirkan Selebgram dan Youtuber Berkonten Positif

PP Pemuda PUI punya struktur baru, berupaya melahirkan selebgram dan youtuber berkonten positif.

Istimewa
Rapat kerja dan upgrading PP Pemuda Persatuan Ummat Islam (PUI). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PP Pemuda Persatuan Ummat Islam (PUI) kini memiliki kepengurusan baru untuk masa khidmat 2021-2024. Mereka sudah dilantik pada 7 Maret 2021 dan selanjutnya diadakan upgrading dan rapat kerja.

Untuk diketahui, jajaran PP Pemuda PUI di ataranya Kana Kurniawan sebagai Ketua Umum, Jumadi sebagai Sekretaris Jenderal, dan Rusli Mauludin sebagai Bendahara Umum.

Jajaran BPH terdiri atas Ketua Bidang Pengkaderan, Ujang Palahudin; Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi, Raicky Fahlevi; Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga, Bambang Irawan; Ketua Bidang Kajian Straregis, Ryan Fajri; Ketua Bidang Sosial Masyarakat, Zaid; Ketua Bidang Youth Enterpreneur Centre, Arif Susanto; dan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, Ibadurrahman.

Baca juga: Rasminah, Perempuan Tangguh Asal Indramayu, Dulu Jadi Korban Pernikahan Dini, Kini Dapat Penghargaan

Baca juga: Kata Ahli Tentang Potensi Gempa Bumi Megathrust, Apakah Lokasi dan Waktu Tidak Bisa Dipastikan?

Ketua Umum PP Pemuda PUI Kana Kurniawan mengatakan tema besar yang diusung kali ini adalah kontruksi ulang perjalanan Pemuda PUI sebagai gerakan pemuda dan kepeloporannya memperbaiki umat.

Disebutkan Kana, terdapat isu-isu besar yang menjadi perhatian PP Pemuda PUI. Di antaranya, Pemuda PUI yang ikut serta mendirikan bangsa ini akan terus bekerja dalam rangka merawat, membersamai, dan berkontribusi kepada kemajuan bangsa. Sejak tahun 1917 hingga sekarang, katanya Pemuda PUI terus bekerja umat dan bangsa.

"Atas dasar pemenuhan janji-janji kemerdekaan, Pemuda PUI mendorong terciptanya kesejahteraan, keadilan semua aspek kehidupan dan kedaulatan negara. Negara harus kuat, mandiri dan terhormat di mata dunia internasional," katanya melalui ponsel, Jumat (12/3/2021).

Kemudian, katanya, di tengah terjadinya polarisasi, Pemuda PUI mengajak seluruh elit politik dan pemerintah melakukan rekonsiliasi hingga ke akar rumput. Pembelahan sebagai efek Pilpres 2019 harus disudahi karena menghambat kemajuan dan persatuan bangsa.

Persatuan, katanya, harus lebih diutamakan daripada ego kepentingan pribadi dan kelompok.

"Saat pendemi masih berlangsung dan korban jiwa terus berjatuhan, ekonomi terpuruk, bencana di mana-mana, kriminalitas meningkat dan lain sebagainya harus jadi momentum introspeksi bersama. Baik masyarakat, pemerintah, penegak hukum dan semua komponen bangsa. Apa dan kenapa, musibah berat ini terus berdatangan. Apa kesalahan kita terhadap sesama, terhadap alam dan kebijakan untuk rakyat," katanya.

Stigma-stigma dari polarisasi, dari isu-isu anti Pancasila, ekstrimisme, terorisme yang dilakukan buzer-buzer hingga banyaknya kasus rasisme, ujarnya, juga harus dihentikan. Ini dinilai sebagai cara-cara yang tidak terpuji.

"Pemuda PUI mengajak seluruh OKP Islam dan kebangsaan untuk bersatu. Tidak mudah dipecah oleh kelompok-kelompok yang menghendaki elemen bangsa bersatu. Pemuda, Mahasiswa dan Pelajar harus kuat ikatannya. Sebab kekuatan kesatuan itulah yang akan menjadikan bangsa ini kokoh dan maju," katanya.

Pemuda PUI pun, ujarnya, melihat era disrupsi harus jadi peluang, bukan penghalang. Siapa pun, ujarnya, harus memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melahirkan anak-anak muda brilian, melahirkan banyak start up, selebgram, sampai youtuber, dengan konten perbaikan dan inspiratif. 

Baca juga: Ancaman Gempa Bumi di Indramayu Makin Meluas Sesar Baribis Bergerak Aktif Kini 2 Kecamatan Dilintasi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved