Kecelakaan Maut di Sumedang

KRONOLOGI Rombongan SMP Kecelakaan Maut di Sumedang, Ini yang Buat Mereka Lewat Jalur Wado

Terungkap bagaimana kronologi rombongan ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang sampai lewat Jalur Wado dan kecelakaan maut di Sumedang

Penulis: Widia Lestari | Editor: Hilda Rubiah
KOMPAS.com/AAM AMINULLAH
Bangkai bus yang mengalami kecelakaan jatuh ke jurang di Tanjakan Cae di Jalan Raya Wado-Malangbong, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021). 

Namun, ada yang mencurigakan dalam perjalanan. Penumpang mencium bau yang aneh.

Imam pun menanyakan asal muasal dari bau tersebut.

Bangkai Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021).
Bangkai Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021). (hilman kamaludin/tribun jabar)

"Saya tanya bau apa? katanya kampas remnya masih baru. Ya sudah kalau begitu berarti bagus," kata Imam.

Saat memasuki Turunan Cae, bus pun mengalami rem blong.

"Di jalur menurun dan belokan bus kenceng, (rem blong) saat jalur menurun," katanya.

Akibatnya, bus oleng ke kiri dan bus masuk jurang. Penumpang pun banyak yang terluka, bahkan meninggal dunia.

Korban meninggal dari kecekaan maut di Sumedang itu mencapai 27 orang, sedangkan korban selamat 39 orang.

Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Palabuhanratu, Avanza Seruduk Gerobak Kaki Lima dan Mobil yang Parkir

Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Palabuhanratu, Avanza Seruduk Gerobak Kaki Lima dan Mobil yang Parkir

Dugaan Penyebab Kecelakaan Sumedang

Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri menduga sopir bus tersebut tidak terbiasa melintasi jalur tersebut.

"Artinya bukan bus reguler. Saya yakin tidak paham juga jalur ini," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (11/3/2021).

Ahmad mengatakan, jalur tersebut medan jalan terjal dan turunan curam.

Selain itu jalur tersebut juga memiliki banyak tikungan tajam.

Ia mengatakan jalur yang dilewati bus itu sebetulnya tidak diperuntukan untuk bus pariwisata berkapasitas 60 orang.

Pihaknya sudah membatasi kendaraan besar sejak dulu agar kendaraan seperti bus pariwisata seperti itu tidak melintasi jalur tersebut.

"Jadi jalur ini hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil biasa ya," kata Ahmad.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved