Kata-kata Sopir Sebelum Kecelakaan Maut di Sumedang, Korban Selamat Mencium Bau Hangit Kampas Rem
Detik-detik sebelum kecelakaan maut di Sumedang diceritakan Mimin Mintarsih (52). Ia menceritakan kata-kata sopir sebelum kecelakaan bus terjadi.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Seli Andina Miranti
Dalam perjalanan, Mimin mencium bau hangit atau bau gosong kampas rem.

Mimin mengatakan seorang penumpang sempat berbicara pada sopir.
Sopir, kata Mimin, menjelaskan bahwa rem bus mengalami blong.
"Salah seorang penumpang sempat meminta sopir memeriksanya, sopir bilang remnya blong," ungkap Mimin.
Kecelakaan tidak terhindari. Penumpang serentak mengucap takbir dalam bus.
"Semua orang teriak Allahhuakbar. Takbir," ujar Mimin sembari terisak menahan tangis.
Tak lama kemudian bus maut tersebut jatuh, dengan keadaan Mimin yang saat itu hampir tak sadarkan diri.
Mimin terjepit jok, sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.
Ia bisa menyelamatkan diri dan merangkak untuk mencari anaknya lalu ke luar bus menuju kaca jendela.
"Saya kejepit jok, saya merangkak nyari anak-anak dan keluar dari bus." katanya.
Baca juga: VIDEO Pemillik PO Bus Ternyata Termasuk Korban Kecelakaan Maut di Sumedang
Isak Tangis Keluarga Korban
Isak tangis mewarnai kepulangan korban kecelakaan bus masuk jurang di Tanjakan Cae di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Sejak Rabu (10/3/2021) malam, korban luka ringan dan jenazah mulai dipulangkan ke Cisalak, Subang.
Di Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, keluarga korban berjejer di pinggir jalan dan pekarangan rumah.
Baca juga: Fakta Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, Hampir Setengah Penumpang Tewas, Ini Kata Saksi Mata
Baca juga: Pemillik PO Bus Ternyata Termasuk Korban Kecelakaan Maut di Sumedang

Dengan penuh cemas, mereka menunggu kabar pasti mengenai peristiwa nahas tersebut