Kecelakaan Maut di Sumedang

Dishub Jabar: Guard Rail Tidak Cukup Kuat Menahan Bus di Tanjakan Cae, Sumedang

Kepala Dishub Jabar, Hery Antasari, mengatakan, pembatas jalan atau guard rail di Tanjakan Cae sudah terpasang sebelum kecelakaan terjadi.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
hilman kamaludin/tribun jabar
Bangkai bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae, Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam. 

Terlebih, kata Hery, jalur seperti Tanjakan Cae banyak terdapat di Jawa Barat, bahkan dengan kondisi yang lebih parah, seperti Tanjakan Panganten di Kabupaten Garut dan Tanjakan Emen di Kabupaten Subang.

"Biasanya, jika pengemudi memiliki pemahaman soal rute, mereka bisa mengantisipasi," katanya.

Hery mengatakan, hal itu baru sebatas indikasi karena penyebab lainnya kini tengah diselidiki, mulai dari kondisi kendaraan hingga kontur jalan yang memang dikenal rawan kecelakaan itu.

"Jadi, selain faktor pemahaman pengemudi soal rute, kondisi kendaraan hingga kontur jalan pun kami evaluasi. Setelah olah TKP, nanti ada FGD, baru disimpulkan dan diumumkan penyebab kecelakaan," katanya.

Kecelakaan ini menimpa bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB.

Bus membawa rombongan 66 orang yang tengah melakukan study tour dan ziarah dari SMP IT Muawanah, Kabupaten Subang.

Bus tersebut terperosok ke jurang dalam perjalanan pulang menuju Subang dari arah Tasikmalaya.

Berdasarkan informasi terakhir, jumlah korban meninggal dalam kecelakaan tersebut menjadi 27 orang.

Jumlah tersebut berdasarkan laporan pagi Kantor Basarnas Bandung dari RSUD Sumedang. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved