Gempa Bumi
Mengenal Sesar Garsela, Sesar Paling Aktif di Jawa Barat yang Picu Gempa Bandung dan Garut pada 2020
Berdasarkan catatan BMKG sejak 2008, Sesar Garsela merupakan sesar aktif bila dilihat dari kluster aktivitas kegempaan.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID - Di Jawa Barat terdapat beberapa sesar aktif. Selain Sesar Lembang, ada juga Sesar Garsela.
Sesar Garsela adalah Sesar Garut Selatan.
Berdasarkan catatan BMKG sejak 2008, Sesar Garsela merupakan sesar aktif bila dilihat dari kluster aktivitas kegempaan.
Baca juga: Kenali Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami di Indonesia, Ini yang Bisa Dilakukan Masyarakat
Baca juga: Bangunan Taman Kanak-kanak di Jepang Ini Tahan Gempa dan Hemat Energi, Ini Rahasianya
Panjang Sesar Garsela adalah 42 kilometer bila ditarik garis lurus.
Sesar Garsela terbagi menjadi dua segmen, yakni segmen Rakutai dan Segmen Kencana.
Kedua segmen ini sama-sama aktif.
Dikutip dari Kompas.com, Sesar Garsela sering memicu gempa bumi berkekuatan kecil atau di bawah magnitudo 5.
Namun gempa bumi tersebut bisa terjadi sangat dangkal sehingga masyarakat perlu waspada terhadap kerusakannya.

Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dapat menimbulkan kerusakan.
Pada 1 November 2020, pergerakan Sesar Garsela memicu gempa Bandung dan Garut.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela).
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini berkekuatan 4,0.
Episenter terletak pada koordinat 7,20 LS dan 107,60 BT tepatnya di darat pada jarak 21 km arah tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 5 kilometer.
Gempa ini dirasakan di Pengalengan dengan intensitas III MMI, di mana guncangan dirasakan seakan-akan ada truk berlalu.
Beberapa warga di Pengalengan sempat lari berhamburan keluar rumah karena terkejut akibat adanya guncangan yang terjadi secara tiba-tiba.