Isra Miraj 1442 H

ISRA MIRAJ Bukti Cinta Rasulullah untuk Umat Islam, Bolak-balik Menghadap Allah, Nego Salat 50 Waktu

Dalam Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tergambar betapa dia sangat mencintai umatnya, umat Islam. Rasululah nego perintah salat 50 waktu jadi 5 waktu.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
freepik.com
Peringatan Isra Miraj 1442 H. Dalam Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tergambar betapa dia sangat mencintai umatnya, umat Islam. Rasululah nego perintah salat 50 waktu jadi 5 waktu. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam momen Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tergambar betapa dia sangat mencintai umatnya, umat Islam.

Isra Miraj adalah perjalanan Rasulullah Muhammad SAW dalam satu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa Palestina, lalu naik ke langit ketujuh bertemu Allah SWT untuk mendapatkan syariat ibadah salat lima waktu.

Banyak sekali peristiwa yang dialami Rasulullah Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Miraj.

Baca juga: Kata-kata Isra Miraj 2021 yang Religius, Bahasa Indonesia dan Inggris, Buat Update Status WA dan FB

Baca juga: Gambar-gambar Menarik Ucapan Selamat Isra Miraj 2021, Tinggal Download Lalu Bagikan di Media Sosial

Baca juga: Isra Miraj Jadi Ejekan Kafir Qurais, Sahabat Nabi Muhammad SAW Bergelar As Shiddiq Langsung Percaya

Di antaranya, di Masjidil Aqsa Rasulullah melakukan salat dan jamaahnya adalah para nabi. Lalu, dalam setiap lapisan langit Rasulullah bertemu dengan nabi-nabi dan mendapatkan nasihat.

Rasulullah Muhammad SAW juga diperlihatkan oleh Allah SWT gambaran surga dan neraka. Lalu puncaknya dia berada di Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu salat 50 waktu.

Wahyu perintah salat saat itu langsung diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, tanpa perantara Malaikat Jibril.

Allah SWT mewajibkannya beserta umat Islam yang dipimpinnya untuk mengerjakan shalat 50 kali sehari semalam.

Nabi Muhammad menerima begitu saja dan bergegas. Tapi dalam perjalan pulang, Rasulullah Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS.

Nabi Musa AS lantas memperingati Rasulullah Muhammad SAW bahwa umatnya tak akan sanggup melaksanakan kewajiban shalat 50 kali dalam sehari semalam. 

Nabi Musa pun meminta Rasulullah untuk kembali kepada Allah SWT dan meminta keringanan.

Nabi Muhammad kembali menghadap Allah SWT untuk meminta keringanan, dan ternyata dikabulkan.

Tidak lagi 50 kali, tetapi sepuluh waktu saja. Nabi Muhammad pun bergegas, dan kembali menemui Nabi Musa As.

Namun Nabi Musa tetap tidak yakin umat Nabi Muhammad SAW mampu melakukan shalat sepuluh waktu.

Sehingga Nabi Musa memerintah Nabi Muhammad untuk kembali meminta keringanan kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad pun kembali menghadap Allah SWT untuk meminta keringanan, dan dikabulkan. Tak lagi 10, kini menjadi lima waktu saja.

Namun Nabi Musa AS masih keberatan dengan lima waktu, dan menyuruh Nabi Muhammad untuk kembali kepada Allah agar diberikan keringanan kembali.

Saat itu Nabi Muhammad SAW terus bolak-balik antara Allah SWT dengan Nabi Musa, hingga Allah berfirman :

“Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap shalat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali sholat sama dengan 50 kali shalat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya maka dicatat untuknya satu kebaikan. Dan jika ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan namun dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan.”

Kemudian Rasulullah kembali kepada Nabi Musa AS dan berkata, "Aku telah banyak memohon (keringanan) kepada Rabbku hingga aku malu. Tetapi aku telah ridha dan menerimanya.' Ketika aku telah selesai, terdengar suara orang yang berseru, ‘Sungguh Aku telah memberikan keputusan dan Aku telah mewajibkan. Aku telah ringankan untuk hamba-hamba-Ku’.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab Fadhail ash-Shahabah, 3674).

"Bertapa Rasulullah Muhammad SAW sangat mencintai umatnya, sampai rela bolak-balik nego kepada Allah SWT. Sampai akhirnya, dari 50 waktu menjadi 5 waktu," jelas Ustaz Ahmad Rahmat Purnama, dai di Kota Bandung dalam acara "NGOPI" Ngobrol Perkara Islam di Masjid As Shidiq.

Syariat salat lima waktu ini adalah sarana berkomunikasi umat Islam dengan Allah SWT.

Salat memiliki kedudukan yang sangat agung, sehingga kelak amalan salat adalah amalan pertama yang akan dihisab oleh Allah SWT.

Jika amalan salat seseorang baik, maka semua amalan lainnya juga baik.

Salat ini juga sebagai inti tasliyah atau hiburan bagi seorang hamba, mengadukan semua masalahnya kepada Allah SWT dan meminta solusi atau penyelesaian langsung dari Allah SWT.

"Setelah salat hati menjadi tenang, ini juga sebuah anugrah, pertolongan dari Allah SWT. Punya masalah berat, salat, berdoa, mengadu kepada Allah, lalu menjadi tenang, ini adalah kebaikan yang besar," jelasnya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah Muhammad SAW mengumpamakan salat lima waktu ibarat sebuah kolam di depan rumah, lalu seseorang mandi sehari lima kali. Maka orang tersebut tentu akan bersih dan sehat. (Tribunjabar.id/Kisdiantoro)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved