Gempa Bumi

3 Gempa Bumi Paling Berdampak di Jepang, Telan Banyak Korban Jiwa hingga Timbulkam Tsunami

Berikut ini beberapa gempa bumi yang paling berdampak di Jepang, mulai dari menelan banyak korban jiwa sampai menimbulkan tsunami

Editor: Widia Lestari
AFP
Jalan-jalan dan bangunan rusak akibat gempa di Jepang, Jumat (14/4). 

TRIBUNJABAR.ID - Sederet gempa bumi besar sempat mengguncang Jepang dan menyebabkan dampak parah untuk negeri matahari terbit tersebut.

Sejumlah guncangan gempa bumi yang paling merusak telah terjadi hampir seabad lalu sementara gempa bumi paling mematikan sudah dialami Jepang pada masa lalu.

Berikut ini beberapa gempa bumi yang paling berdampak di Jepang, mulai dari menelan banyak korban jiwa sampai menimbulkan tsunami dilansir dari Voyapon, Minggu (14/2/2021).

Baca juga: Sejarah Gempa Bumi, Tahun 2010 Terjadi Gempa Magnitudo 8,8 di Cile, Picu Tsunami yang Sapu Pesisir

1. Gempa besar Kanto 1923

Dengan lebih dari 100.000 korban jiwa, gempa besar Kanto atau Kanto daishinsai tercatat sebagai salah satu gempa bumi paling mematikan dalam sejarah Jepang.

Gempa berkekuatan 7,9 magnitudo yang melanda wilayah Kanto dan menghancurkan sebagian besar Tokyo dan Yokohama ini terjadi pada 1 September 1923.

Buntut dari gempa ini memicu kebakaran di kota secara besar-besaran sehingga angka kematian meningkat menjadi lebih dari 140.000 orang.

Selain menyebabkan kebakaran besar di wilayah metropolitan, gempa Kanto mengakibatkan tsunami setinggi 12 meter yang melanda Teluk Sagami.

Teluk Sagami terletak di bagian selatan Prefektur Kanagawa dan merupakan titik pusat gempa dengan daratan teluk naik setinggi 2 meter selama gempa terjadi.

2. Gempa Kobe 1995

Gempa Kobe dikenal juga dengan Hanshin-Awaji daishinsai. Gempa berkekuatan 7,3 ini melanda kota Kobe pada 17 Januari 1995.

Pusat gempa Kobe terjadi di 20 kilometer barat daya pusat kota Kobe dan 16 kilometer di bawah permukaan bumi. Lebih dari 4.500 orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Dampaknya kepada infrastruktur juga terlihat. Jembatan Akashi Kaiky? yang kini berfungsi menghubungkan pulau utama Honshu dengan Pulau Awaji kala itu masih dalam proyek pembangunan.

Karena gempa Kobe, pilar jembatan itu bergerak terpisah hampir satu meter jaraknya. Kini, setiap 17 Januari, Jepang merayakannya sebagai Hari Relawan Tanggap Bencana atau B?sai to Borantia no Hi.

Selain itu, Kobe Luminarie juga diadakan di kota Kobe setiap Desember untuk memperingati para korban gempa.

Baca juga: Gempa Bumi Sunda Megathrust Berpotensi Picu Tsunami 20 Meter, Ini Cara Selamatkan Diri dari Tsunami

3. Gempa Tohoku 2011

Gempa bumi terbesar di Jepang Timur ini terjadi pada 11 Maret 2011. Dengan 9,1 magnitudo, gempa Tohoku tercatat sebagai gempa terkuat di Jepang.

Gempa ini terjadi di lepas pantai Sanriku di Prefektur Miyagi, sekitar 130 kilometer bagian timur Sendai dan 370 kilometer timur laut Tokyo.

Gempa Tohoku juga memicu tsunami setinggi 23 meter dan membanjiri lebih dari 500 kilometer persegi dari garis pantai Pasifik Jepang.

Akibatnya terjadi bencana nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima sehingga memberi julukan pada gempa Tohoku sebagai "bencana 3 kali lipat".

Sebanyak 15.899 orang dilaporkan meninggal dalam bencana tersebut dan 2.529 orang masih dinyatakan hilang hingga saat ini.

Kerusakan akibat gempa dan bencana nuklir itu membuat hampir setengah juta orang kehilangan tempat tinggal mereka baik apartemen mau pun rumah.

Sama seperti gempa bumi besar Kanto dan Kobe, gempa bumi Tohoku mengubah lempeng tektonik.

Pulau utama Honshu bergeser 2,4 meter ke timur, dan semenanjung Oshika di Prefektur Miyagi tenggelam 120 sentimeter.

Dalam beberapa hari dan pekan usai bencana, tercatat sekitar 500 gempa bumi dengan kekuatan 5,0 hingga 7,0.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com: https://amp.kompas.com/global/read/2021/02/14/101539670/3-gempa-paling-mematikan-di-jepang?page=all

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved