Kisah Kopka Ade Casmita

Putra Sulung Kopka Ade yang Lumpuh Diserang Tawon Sudah 4 Kali Mendaftar Tentara, Ini yang Kelima

Andre Anggada Pratama, putra sulung Kopral Kepala (Kopka) Ade Casmita, yang lumpuh diserang tawon, juga bercita-cita menjadi seorang prajurit.

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Andre Anggada Pratama, putra sulung Kopka Ade Casmita, bercita-cita menjadi tentara seperti ayahnya, tapi sudah empat kali gagal. 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Andre Anggada Pratama, putra sulung Kopral Kepala (Kopka) Ade Casmita, yang lumpuh diserang tawon saat memasang reapeter untuk rudal astros dalam latihan di Ambal empat tahun lalu, juga bercita-cita menjadi seorang prajurit.

Rita Juwita, sang ibu, menjelaskan cita-cita anaknya itu sudah tumbuh sejak ia masih sekolah dasar.

Menurut Rita, Andre kerap kali memakai baju dan baret sang ayah ketika ia sang ayah pulang bertugas.

Baca juga: Kopka Ade Lumpuh Diserang Tawon, Sang Istri Jualan Seblak, Dipesan Istri KSAD Hety Andika Perkasa

Baca juga: Kabar Duka, 2 Bocah yang Hanyut di Pantai Karangsari Sukabumi Ditemukan Meninggal di Istana Presiden

Andre menghakui, ia sudah sering mendaftar calon tamtama (catam) dan kerap kali gagal.

"Saya sudah empat kali gagal, sekarang yang kelima," ujar Andre ketika disowani Tribun Jabar di kediamannya di Kampung Dawuan Oncom, Desa Dawuan Kaler, Kecamatam Dawuan, Subang, Senin (8/3/2021).

Andre menjelaskan, menjadi seorang prajurit merupakan cita-citanya dari kecil.

"Pertama, saya ingin membanggakan orang tua dan itu juga keinginan dari kecil," katanya.

Andre mengakui, ia terinspirasi menjadi seorang prajurit setelah melihat sosok sang ayah, yang menurutnya begitu gagah saat berseragam loreng.

Rita Juwita, istri Kopka Ade Casmita
Rita Juwita, istri Kopka Ade Casmita (Tribun Jabar)

Ia bercita-cita menjadi seorang prajurit berpangkat kapten infanteri.

Ketika melihat sang ayah tengah dalam keadaan tak berdaya, Andre tetap tidak kehilangan keinginannya menjadi seorang prajurit, bahkan seolah semangat Andre tumbuh lebih besar.

"Yah, mungkin itu sudah takdirnya. Yang penting tetap semangat segera pulih, cepat sembuh, dan bisa bertugas kembali," katanya.

Andre juga berharap agar keluarganya tetap semangat menjalani hidup.

"Semoga keluarga sehat selalu, dibanyakkan rezekinya, dan buat Ayah tetap diberi ketabahan," katanya.

Baca juga: Viral Foto Kebersamaan Kaesang, Felicia, dan Nadya di Singapura, Ada Bagian yang Disorot Netizen

Baca juga: Daftar Kontestan Indonesian Idol yang Tampil Malam Ini, Tersisa 6 Orang, Ini Cara Vote Jagoan Anda

Andre juga menggambarkan sosok sang ayah sebagai seorang prajurit pekerja keras.

"Beliau itu selain pekerja keras juga selalu berusaha untuk menepati janjinya," ujarnya.

Masih dalam cerita yang sama, Rita Juwita, ibu Andre, juga bercerita mengenai sosok anaknya.

Ia tanpa henti memberikan nasihat kepada pemuda 21 tahun itu.

Meski empat kali gagal mendaftar masuk TNI, Rita menasihatikan untuk tetap semangat, sabar serta tetap ikhlas merawat sang ayah.

Ia bersama ketiga anaknya, kata Rita, tiap hari bergantian menjaga sang ayah, Kopka Ade.

"Nanti pasti ada saatnya. Mudah-mudahan tahun ini ada jawabannya. Tetap ikhlas merawat ayah. Sekarang jua seminggu tiga kali, dia (Andre) dilatih oleh personel Kodim 0605 Subang," ungkap Rita saat kepada Tribun.

Rita juga menceritakan kedua putrinya, Adelia Putri Faithul Jamila (16) dan Aira Puspita Dewi Casmita (11), yang tak lelah membantu, termasuk membantu berjualan.

Rita mengungkapkan, sang suami masih menerima gaji sebagai tentara.

Namun, sebagian besar gajinya digunakan untuk berobat.

Baca juga: KABAR BAIK untuk Mahasiswa Bandung, Kampus Dibuka Juli 2021, Syarat: Dosen dan Mahasiswa Divaksin

Baca juga: Setelah Andin Kini Reyna Juga Ketemu, Ini Dalang Keduanya Hilang, Sinopsis Ikatan Cinta 8 Maret 2021

Rita pun memutar otak. Ia dibantu ketiga putranya berjualan seblak, nasi uduk, hingga keripik.

Ia melakukannya agar suaminya tetap bisa berobat dan anak-anaknya bisa makan.

"Dan produk seblak itu yang sampai sekarang masih dibuat, karena lumayan laku," ujar Rita.

Masih dikatakan Rita, selain untuk berobat, uang gaji Kopka Ade juga digunakan untuk membayar pinjaman.

Rita mengaku memberanikan diri meminjam uang dari bank untuk membangun rumah yang kini mereka tempati sejak tahun lalu.

Seblak buatan Rita Juwita
Seblak buatan Rita Juwita (Tribun Jabar)

Sebelumnya, mereka mengontrak di belakang Makodim 0605 Subang.

Rita pun bersyukur banyak yang membantu, termasuk Dandim 0605 Subang beserta jajarannya, rekan-rekan sejawat suaminya, serta para istri tentara.

Diserang Delapan Ekor Tawon

Seperti dituturkan kepada Kompas.com, Kopka Ade Casmita empat tahun lalu tersengat kawanan tawon ndas hingga mengalami kelumpuhan sampai saat ini.

"Latihan menembak rudal, saya pasang repeater," Ade bercerita dengan suara terbata-bata di rumahnya, Kecamatan Dawuan, Subang, Jawa Barat.

Bahkan setelah disengat tawon, dia sempat lupa ingatan hingga tidak mengenali keluarganya.

Sehari setelah insiden disengat tawon, Ade langsung mengalami kelumpuhan.

Kopka Ade Casmita ketika masih sehat dan istri, Rita Juwita
Kopka Ade Casmita ketika masih sehat dan istri, Rita Juwita (Istimewa)

"Tahu-tahu bangun tidur sudah enggak bisa apa-apa Bapak (Ade), dia teriak-teriak, 'kok saya enggak bisa'," ujar istri Ade, Rita Juwita, Jumat (5/3/2021).

Seperti penderita strok, Ade tak bisa bergerak dan bicaranya tidak jelas.

Bahkan dia sempat seperti tidak sadarkan diri dan hilang ingatan pada tiga tahun pertama.

Ade pun seperti tidak ingat pada keluarga dan kawan-kawannya.

Ade mengisahkan, dulu ia disengat sekitar delapan tawon saat memanjat tower Telkom setinggi 70 meter.

Saat itu Ade tengah latihan menembak rudal bersama Resimen Armed 02 Kostrad 10 di Ambal, Kebumen, Jawa Tengah.

Tiga batalion membawa astros atau peluncur roket keluaran terbaru.

Ade mendapat tugas memasang repeater.

Saat naik ke tower, dia mengetahui ada sarang tawon dan berinisiatif membuangnya karena khawatir akan membahayakan.

Tiba-tiba kawanan tawon menyerangnya.

"Ada sekitar 8 ekor lah. Entupannya (sengatannya) di kepala dan badan," kata Ade.

Beruntung Ade bisa turun dengan selamat meski harus menahan sakit.

Bahkan Ade sempat melanjutkan tugasnya.

Sepulang dari bertugas, Ade enggan berobat karena sudah malam.

Saat bangun tidur, tubuhnya tak bisa digerakkan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved