Pemuda Subang yang Bunuh Diri sambil Video Call Itu Sudah Rencanakan Aksinya Sehari Sebelumnya
Usut punya usut sang pria yang tewas gantung diri tersebut sudah menerencanakan aksinya dari malam hari. pemuda Subang bunuh diri sambil videocall
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Ravianto
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pria Pagaden yang tewas gantung diri di kamar indekos pacarnya, sempat video call sang pacar melalui Whatsapp.
Usut punya usut sang pria yang tewas gantung diri tersebut sudah menerencanakan aksinya dari malam hari. pemuda Subang bunuh diri sambil videocall
Diberitakan sebelumnya, seorang pria tewas bunuh diri akibat tak terima diputuskan sang lacar di sebuah kamar kos yang berlamat di Blok Karangasih, Karanganyar, Subang pada Minggu (7/3/2021).
Menurut keterangan pemilik kamar kos, Trisna (39) ketika diwawancara di lokasi korban bunuh diri, ia menjelaskan sudah menerima telepon sejak malam hari, karena pada saat itu Sabut (6/3/2021) malam korban bunuh diri sempat ke kamar kos sang pacar dengan alasan ingin mengambil barang miliknya.
"Dia malam juga telepon saya minta kunci karena mau ambil barang," ujar Trisna kepada Tribun, Minggu (7/3/2021).
Dijelaskan Trisna, namun pada malam tersebut ia tak sempat menemui pelaku bunuh diri.
Saat itu korban sedang berolahraga di lapangan bulutangkis di daerah Karanganyar.
"Nah semalam saya tak sempat ketemu tapi pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB saya ditelepon lagi dia (pelaku bunuh diri) katanya mau ngambil barang," kata Trisna.
Selang beberapa saat setelah menerima telepon dari pelaku bunuh diri tersebut, Trisna kemudian dihubungi oleh Nida (27) yang merupakan penghuni kosan miliknya dan juga pacar sang pelaky bunuh diri.
"Itu selang berapa menit, Nida nelepon saya, disuruh cepetan katanya dia mau bunuh diri, dia orangnya suka nekat," imbuhnya.
Karena pada saat yang sama Trisna sedang tidak berada di dekat rumah kos kejadian tersebut tak sempat dicegah.
"Pas Nida nelepon katanya habis video call itu dia lihat si pacarnya lagi nyiapin tambang di depan pintu, saya juga kaget setengah tak percaya, karena saat itu pintu kamar kos tengah terkunci, saya kira malah dia gantung diri di luar tapi ternyata dia masuk dan mencongkel jendela," papar Trisna.
Menyambung ucapan Trisna, ketika ia sampai di kamar kos tersebut, ia mendapati keadaan jendela tengah terbuka dan ada handphone milik pelaku bunuh diri yang tengah menyala di palang jendela tersebut.
"Saya buka pintunya, saya lihat hapenya masih nyala banyak telepon tak terjawab dan dia (pelaku bunuh diri) jasadnya sudah menggantung," katanya.
Masih dijelaskan Trisna bahkan motor pelaku bunuh diri saat itu masih dalam keadaan hidup kontak kuncinya.
"Saya kira sih belum lama, soalnya saya kesini juga buru-buru, ini kunci motornya juga masih mengontak," ungkap Trisna.
Mengenai motif pelaku bunuh diri melakukan aksi tersebut, Trisna menjelaskan jika aksi tersebut dipicu rasa kecewa lantaran sang pacar (Nida) memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan korban.
"Kalau kata pacarnya, mereka memang sedang tidak baik, cekcoklah, pas ditelepon dia juga bilang kalau dia sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi sama si pelaku bunuh diri." pungkasnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/