Apartemen Ayam, Konsep Ternak Gunakan Teknologi, Tanpa Bau dan Bisa Raup Untung
Peternakan ayam yang memanfaatkan teknologi 4.0 yang disebut apartemen ayam ini tidak timbulkan bau dan bisa raup untung
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau peternakan ayam yang memanfaatkan teknologi 4.0 di Desa Cibodas, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu (7/3).
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menyebut peternakan tersebut dengan apartemen ayam.
Berbeda dengan bentuk peternakan ayam pada umumnya, apartemen ayam ini memiliki lima lantai dengan struktur yang kokoh seluas total 40 meter persegi.
"Saya melihat sebuah terobosan visi bertani atau beternak dengan teknologi 4.0, ini sebuah struktur 40 meter persegi berlantai lima," kata Kang Emil.
Baca juga: VIDEO Satu Korban Tenggelam di Pantai Karangsari Sukabumi Sempat Terinjak, Yang Terjadi Saat Ditarik
Apartemen ayam ini dapat menampung hingga lima ribu ayam.
Peternakan yang dikembangkan oleh warga ini terlihat bersih dan tidak menimbulkan bau.
"Persepsi bahwa peteranakan ayam itu harus satu lantai, jorok, bau, sekarang hilang oleh teknologi karena semuanya dengan 4.0," ujar Kang Emil.
Bahkan untuk menaburkan makanan dan minum untuk ayam pun diatur oleh sebuah alat yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Tak hanya itu, kotoran ayam juga langsung difermentasi sehingga menghasilkan nilai ekonomi.
Baca juga: DPUPR Telah Indentifikasi Penyebab Banjir di Jatinangor, Ternyata Ini Penyebabnya
"Meneteskan minuman dan kasih makanan ayam pake 4.0, kotorannya juga ditarik oleh sebuah motor yang diatur oleh 4.0, nanti kotorannya difermentasi jadi nilai ekonomi juga," jelas Kang Emil.
Rencananya, kata Kang Emil, teknologi apartemen ayam ini akan diaplikasikan pada program petani milenial.
Nantinya, peternakan ayam akan digarap oleh para pemuda dan hasil panennya sudah dipastikan akan dibeli.
"Jadi program petani milenial ini tidak usah cari pembeli tapi dimulai dari pembelinya sanggup berapa," tuturnya.
Baca juga: Gempa Bumi Terkini, Dalam 12 Jam Terakhir Tak Ada Gempa Besar, Terkuat 5,4 di Laut Banda & Mariana
Kang Emil mengatakan, pihaknya sudah menjalin kesepakatan dengan salah satu offtaker (pembeli) yang siap membeli hasil panen sekitar dua juta ekor ayam per bulan.
"Pemda Provinsi Jabar sudah deal dengan salah satu offtaker sejumlah hampir 2 juta ayam per bulan," ucapnya.