DPUPR Telah Indentifikasi Penyebab Banjir di Jatinangor, Ternyata Ini Penyebabnya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sumedang telah mengindentifikasi penyebab banjir di Kecamatan Jatinangor
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sumedang telah mengindentifikasi penyebab banjir di Jalan Raya Ir Soekarno, tepatnya di depan Kampus IPDN, Kecamatan Jatinangor yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sekretaris DPUPR Kabupaten Sumedang, Sonny Nurgahara, mengatakan, dalam mengidentifikasi penyebab banjir di kawasan tersebut pihaknya telah melakukan survey bersama tim dari UPTD PUPR.
Baca juga: Demokrat Jabar Minta yang Hadiri KLB dan Mengaku Punya Suara Sah untuk Taubat Sebelum Dipolisikan
"Kami sudah melakukan survey dalam rangka mengidentifikasi faktor penyebab banjir yang terjadi beberapa hari terakhir di Sekitar Jatinangor seperti wilayah sekitar IPDN, Depan Hotel khatulistiwa, termasuk di Daerah ITB dan lainnya," ujar Sonny saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (7/3/2021).
Dari hasil survey yang sudah dilakukan tersebut, kata Sonny, faktor penyebab banjir di wilayah Jatinangor yang terjadi pada Kamis (4/3/2021) itu disebabkan karena adanya beberapa faktor.
Baca juga: Gempa Megathrust di Indonesia Bisa Picu Tinggi Tsunami Bisa Lebih Dari 10 Meter, Ini Kata Ahli
"Di antaranya curah hujan tinggi dan Run Off Air hujan dari arah barat (Bandung) ataupun dari arah timur (IKOPIN) tidak masuk ke saluran drainase jalan," katanya.
Faktor tidak masuknya air ke saluran drainase tersebut, kata Sonny, disebabkan akibat adanya kerusakan dan penyumbatan saluran drainase di sekitar jalan nasional Bandung-Sumedang.
Baca juga: Lihat Tangan Istrinya Ditarik di Rumah oleh Seorang Pemuda, Pria Ini Emosi dan Habisi Pakai Pisau
Ia mengatakan, untuk faktor lainnya karena volume dan dimensi saluran drainase di jalan itu tidak bisa menampung debit air hujan yang diakibatkan oleh sumbatan dari tumpukan sedimen, tanah dan sampah.
"Sedangkan untuk titik area permukaan terendah tanahnya adalah di sekitar SPBU Jatinangor," ucap Sonny.
Atas hal tersebut, area lokasi di SPBU itu menjadi wilayah yang terkena dampak banjir tersebut dengan ketinggian air 30 hingga 40 sentimeter. Namun, banjir yang menggenangi wilayah itu tidak lama, dan saat itu juga air langsung surut.