Tepat Satu Tahun Kasus Covid-19 di Indonesia, Ridwan Kamil; Semoga Pendek Umur dan Binasa Selamanya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap pandemi Covid-19 segera berakhir di dunia
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan harapannya di usia satu tahun kasus Covid-19 di Indonesia dan Jawa Barat. Tidak ada yang lebih khusus mengenai pandemi yang melelahkan ini, Ridwan Kamil hanya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir di dunia.
"Di satu tahun hari ulang tahun Covid-19 ini, saya doakan Covid-19 pendek umur. Soalnya kalau ucapkan selamat ulang tahun kan semoga panjang umur, kalau ini, semoga binasa selamanya," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Selasa (2/3).
Dirinya pun menghaturkan permohonan maaf jika dirinya selaku pemimpin, walau sudah berjuang lahir batin dan semua jurus sudah dikeluarkan, tetapi tetap masih harus berikhtiar berjuang melawan Covid-19.
Baca juga: Vaksinasi Hendaknya Diikuti Pejabat Publik dan Akademisi, Supaya Masyarakat Yakin Vaksin Aman
"Kami tidak akan menyerah, walaupun hasilnya mungkin belum memuaskan masyarakat. Terima kasih kepada tenaga kesehatan. Oleh karena itu di hari ini saya atas nama pribadi, dan para pemimpin di Indonesia yang hadir, mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas pengorbanan dalam melawan Covid-19 ini," tuturnya.
Ridwan Kamil mengatakan perang melawan Covid-19 belum selesai. Dirinya memohon kepada masyarakat untuk tetap disiplin sampai pandemi ini diproklamasikan berakhir. Di antaranya ddngan melakukan protokol kesrhatan pencegahan Covid-19.
Ridwan Kamil mengatakan pada 2 Maret 2020 adalah hari diumumkan pasien Covid-19 pertama, dari Depok Jawa Barat.
Baca juga: Cerita Horor Mobil Ambulans di Indramayu, Dari Penampakan Bayangan Hingga Bau Amis dan Rintihan
Namun, pihaknya menduga Covid-19 sudah masuk lebih dulu dari 2 Maret.
"Maka kita refleksi, Jawa Barat di tanggal 12 Februari 2020 sudah rapat duluan, sebulan sebelumnya, karena membaca fenomena global. Walau saya menyampaikan itu juga karena orang masih belum paham, sempet tidak disukai. Saya berlalukan Siaga 1 itu maksud saya kan infrastruktur harus disiapkan," katanya.
Pandemi Covid-19, katanya, menjadi pembelajaran yang luar biasa karena tidak semua orang paham mengenai Covid-19.
Baca juga: Viral Di Medsos Pengrusakan Pos, Warga Diimbau Tidak Keluar Malam, Ini Kata Kasatreskrim Purwakarta
Dirinya mencontohkan dulu kebijakannnya orang sehat tidak usah memakai masker, hanya buat orang sakit, ternyata pengetahuan bertambah dan dinyatakan masker untuk semua warga.
"Juga di Jawa Barat ternyata PPKM ini lebih berhasil dibanding PSBB. Evaluasi berikutnya adalah masalah data tadi yang terus harus disempurnakan. Seperti kasus penambahan harian yang bercampur kasus lama. Kasus bansos yang datanya berantakan itu juga harus kita selesaikan. Kemudian vaksinasi menjadi kunci di 2021 karena nggak ada lagi kita cara, mau beres pakai apa kecuali vaksin dan sejarah membuktikan," katanya.
"Terakhir evaluasi dari saya kalau ketemu lagi masalah seperti ini, kuncinya kepemimpinan satu pintu. Itu penting kalau dulu masih banyak pintu, setelah dikoordinasikan tiba-tiba semuanya relatif lebih baik, ini jadi kunci menyelesaikannya," katanya.