Mengintip Stable, Tempat Wisata Berkuda dan Memanah di Lembang yang Kental Syariat Islam

Hamparan hijau luas, udara sejuk pegunungan Lembang, dan jajaran kuda yang siap dilepaskan menghiasi

Penulis: Wildan Noviansah | Editor: Ichsan
tribunjabar/wildan noviansah
Mengintip Stable, Tempat Wisata Berkuda dan Memanah di Lembang yang Kental Syariat Islam 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Wildan Noviansah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Hamparan hijau luas, udara sejuk pegunungan Lembang, dan jajaran kuda yang siap dilepaskan menghiasi tempat wisata Stable di Jalan Raya Tangkubanparahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Hal yang membuat unik Stable dengan tempat wisata lainnya yaitu kental dengan syariat Islam.

Admin dan bagian keuangan Stable, Koswara mengatakan, tujuan awal dibangunnya tempat ini pada Juni 2020 silam yaitu untuk berdakwah dan membangun sunnah Rasulullah yang mulai ditinggalkan.

"Jadi dulu pemilik tempat ini mendirikan tempat ini tujuan awalnya untuk berdakwah dan mengajak orang untuk melakukan sunnah Rasulullah yaitu berkuda dan memanah," ucapnya saat diwawancarai, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Baru Mulai Usaha, Warga Parigi Pangandaran Ini Sudah Kehilangan 5 Pasang Burung Murai Batu

Koswara mengatakan, tujuan ini ada karena saat ini banyak orang yang sudah melupakan Sunnah Rasulullah tersebut. Bahkan menurutnya, tak jarang masyarakat menggangap hal tersebut aneh. 

"Saat ini banyak orang Islam yang mulai melupakan bahkan menganggap berkuda dan memanah adalah hal aneh. Sedangkan negara barat sana sana banyak non muslim yang mempelajari hal tersebut," kata dia. 

Koswara menuturkan awalnya tempat wisata itu dibuka gratis untuk semua orang. Namun karena pemilik tanah mengharapkan keuntuntungan, tempat tersebut dibuka untuk umum dan menjadi tempat wisata. 

"Jadi kan ini tanahnya tanah wakaf, awalnya gratis, tapi karena si pemilik tanah mengharapkan keuntungan jadi tempat ini dibuka menjadi tempat wisata," katanya sembari membersihkan kuda. 

Di hamparan tanah seluas kurang lebih 5 hektar itu terdapat beberapa hal yang bisa dimainkan, diantaranya memanah dan berkuda. 

Baca juga: Mahasiswa Tabur Sampah di Kantor Bupati Subang, Demo Minta TPA Panembong Segera Dibenahi

Harga di sana pun berpariatif. Untuk memanah sendiri, jika pengunjung membawa peralatan pribadi biaya yang harus dikeluarkan Rp 15.000.

Namun jika menyewa peralatan disana, pengunjung harus mengeluarkan biaya Rp 30.000 dengan durasi 30 menit. 

Sedangkan untuk berkuda ada dua jenis, yaitu wisata dan latihan. Untuk wisata tarif yang harus dikeluarkan pengunjung Rp 50.000 sedangkan untuk sarana latihan Rp 125.000, sama-sama per lima kali putaran. 

Bukan hanya itu, disana pun terdapat campgroud yang memungkinkan masyarakat bisa berkamping. Jika membawa peralatan sendiri, harga yang harus dikeluarkan sebesar Rp 30.000. Sedangkan jika menyewa peralatan dari sana, harga yang dikeluarkan sebesar Rp 350.000. 

Pria yang akrab disapa Mas Kos itu mengatakan ketika awal berdiri, tempat wisata ini menuai kritik dari warga sekitar. Pasalnya tanah wakaf yang dipakai mulanya mau dibangun pesantren. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved