Mata Hampir Buta Disembur Bisa Ular Kobra, Kisah Petugas Damkar Kuningan Ini Bikin Merinding
Gugum Gumilar seorang petugas Damkar Kuningan matanya hampir buta.Hal itu terjadi belum
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ichsan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Gugum Gumilar seorang petugas Damkar Kuningan matanya hampir buta.
Hal itu terjadi belum lama ini saat hendak melakukan rescue Ular Kobra di dalam rumah warga di Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat.
Pengakuan itu diceritakan Gugum Gumilar saat ditemui di sela kegiatan Peringatan Hari Ulang Tahun Damkar ke 102 tahun di kantor Damkar setempat.
Gugum menyebut saat melakukan rescue Ular Kobra di rumah warga, posisi ular berada di atap bangunan rumah warga tersebut.
Sedangkan, ia berada posisi di bawahnya dan ketika melakukan penangkapan Ular Kobra malah menyerang dengan mengeluarkan semburan berbisanya.
"Saat itu saya full safety dalam melakukan rescue namun entah bagaimana semburan itu masuk ke dalam kelopak mata dan langsung berasa perih.
Baca juga: Klaster Perkantoran di Ciamis Terus Meluas, Gedung DPRD Ciamis Ditutup Seminggu
"Kelopak mata berasa tersenut-senut, seperti ditarik begitu," kata Gugum kepada Tribuncirebon.com, Senin (1/3/2021).
Tidak lama kena semburan bisa Ular Kobra, kata Gugum, saat itu langsung melakukan pertolongan pertama melalui pembasuhan air bersih terhadap matanya yang kena semburan tadi.
"Saya langsung basuh pakai air mengalir dan dilanjutkan perawatan medis hingga sekarang penglihatan kembali normal," katanya.
Menyinggung soal sempat kabur penglihatan, kata Gugum, dalam hitungan kurang dari satu jam reaksi semburan bisa terus menyerang kedalaman mata.
Namun, saat mendapat penanganan medis reaksi berangsur menurun dan kembali normal seperti saat sekarang.
"Iya pas mendapat perawatan medis reaksi semburan bisa Ular Kobra reda. Gak tahu obatnya apa, namun saya pesankan siapapun orangnya terkena ancaman satwa berbahaya atau mematikan itu lebih baik menghindar atau melapor ke Markas Damkar," ujarnya.
Baca juga: Banyak Pemain Persib Bandung di Posisi Bek, Persaingan jadi Ketat, Begini Kata Jupe
Aksi pelepasliar satwa hasil penangkapan yang dilakukan petugas Damkar Kuningan mewarnai peringatan Hari Ulang Tahun Damkar ke 102 Tahun.
Demikian hal itu dikatakan Kepala UPT Damkar Kuningan, Khadafi saat ditemui di kantornya, Jalan Sudirman, Kuningan, Jawa Barat, Senin (1/3/2021).
Khadafi menyebut pelepasliar satwa ini jelas harus mengikuti aturan dari lembaga pemerintah lainnya. Pasalnya, lokasi Lepasliar di Kuningan ini masuk wilayah kerja Perhutani dan masuk juga Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.
"Jadi untuk perilisan satwa, kami tentu melalui mekanisme dan surat menyurat terlebih dahulu. Kemudian untuk saat ini, satwa hasil penangkapan sementara di serahkan kepada Pawang Ular dan Komunitas Reptil Kuningan," katanya.
Menyinggung soal berapa banyak satwa hasil tangkapan petugas dari rumah warga, kata Khadafi, jumlah dan jenisnya banyak. Seperti ada Ular Kobra Hitam sebanyak 3 ekor, Ular Kopi ada 1 ekor, Ular Koros sebanyak 7 ekor, Ular Piton ada 3 ekor, King Kobra ada 2 ekor, Ular Ijo alias Ular Pucuk Buntut Merah ada 1 ekor.
"Dari jenis ular tadi disebut, itu tentu berbahaya dan memiliki bisa mematikan. Seperti King Kobra dan Ular Pucuk buntut merah itu jelas bahaya," ujarnya.
Baca juga: Dede Yusuf Dukung Pemecatan 7 Kader Partai Demokrat, Berani Berbuat Berani Terima Akibat
Masih kata Khadafi, serangkaian kegiatan peringatan HUT Damkar juga tidak lepas dari kegiatan sosial.
"Kebetulan tadi anak rekan Aktivis Mahasiswa dari HMI minta waktu untuk melaksanakan sosialisasi dan pencegahan bahaya kebakaran," katanya.
Tidak hanya itu, pelayanan penyemprotan cairan disinfektan pun secara berkala dilakukan petugas Damkar.
"Untuk teknis, kita siap ketika surat permintaan dari desa atau lembaga pemerintah lainnya minta baru kami lakukan," ujarnya.