Kuras Tabungan dan Aset, Sekali Jalan Cuma Angkut 10 Penumpang, Pandemi Bikin PO Bus Merana
Setahun masa pandemi Covid-19 ini menyisakan beban berat bagi perusahaan angkutan umum di Ciamis
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Setahun masa pandemi Covid-19 ini menyisakan beban berat bagi perusahaan angkutan umum di Ciamis.
Seperti yang dialami Perusahaan Oto (PO) Bus Gapuraning Rahayu (GR).
Dari 150 armada bus yang dimiliki PO GR, kini hanya 30 bus yang rutin jalan tiap hari, termasuk 5 bus pariwisata.
Lebih dari seratus terpaksa nongkrong di pool sembari menunggu kondisi pulih kembali.
“Bus yang jalan utamanya untuk memenuhi kewajiban operasional. Tiap trayek ada 2 bus yang jalan. Satu bus berangkat dan satu bus pulang,” ujar Manajer Operasional PO GR, M Fadli kepada Tribun, Senin (1/3).
Baca juga: Menjelang Bulan Puasa, PMI Ciamis Kebut Kegiatan Donor Darah, Kerap Kekurangan Darah
Trayek yang dijalani PO GR dengan terminal pemberangkatan di Sidareja, Karangpucung maupun Wangon (Cilacap) tujuan Terminal Kampug Rambutan, Kalederes dan Terminal Lebak Bulus (Jakarta).
Dari kapasitas 50 seat (tempat duduk) tiap bus, setiap berangkat, menurut Fadli, paling banyak hanya mengangkut 10 sampai 15 penumpang. Bahkan kadang adanya membawa 5 penumpang saat berangkat.
“Batasan 50% kapasitas selama masa pandemi sulit tercapai. Paling banyak sekitar 10 sampai 15 penumpang sekali pemberangkatan. Tak jarang kurang dari itu,” katanya.
Dengan hanya 10 sampai 15 penumpangan setiap pemberangkatan tersebut, pemasukan dari karcis (ongkos) penumpang menurut Fadli tidak cukup untuk memenuhi biaya operasional.
Jangankan untung, untuk menutupi biaya operasional harian saja tak cukup.
“Sering terpaksa menguras tabungan dan aset. Selama masa pandemi ini kondisinya cukup sulit, tabungan terkuras,” ujar Fadli.
Baca juga: Durian Subang, Cita Rasa Khas Amis Tiis dan Dagingnya Pulen, Banyak Ditemui di Jalancagak
Meski kondisi cukup sulit, menurut Fadli, PO GR tidak sampai mem-PHK karyawan, maupun kru (sopir dan kernet) maupun montir. Total jumlah karyawan dan kru armada mencapai 300 orang.
“Alhamdulillah sampai saat ini, karyawan tidak ada yang di-PHK maupun dirumahkan. Sementara kru (sopir dan kernet) diberi kesempatan jalan secara bergilir,” katanya.
Dalam kondisi sulit selama masa pandemi ini kata Fadli, PO GR tetap rutin bayar pajak PKB dan urus izin KIR tepat waktu.
“Untuk bayar pajak kendaraan (PKB) dan KIR rutin sesuai jadwal, termasuk dalam masa pandemi ini. Sudah ada petugas khusus yang mengurusnya,” ujar Fadli.
Dengan kondisi yang sulit seperti sekarang ini Fadli berharap adanya keringanan untuk pembayaran pajak kendaraan (PKB) maupun KIR.