Mahasiswa Unpad Ciptakan Masker Kain Dari Sekam Padi, Raih Juara Internasional, Ini Kelebihannya
Mahasiwa Unpad berhasil menggagas pembuatan masker medis yang salah satu bahannya memanfaatkan sekam padi dengan efektivitas setara masker medis
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
“Karena nilainya sangat jauh melebihi 90 derajat, maka kita namakan super hydrophobic,” terangnya
Menilik sifat penyebaran virus SARS-CoV-2 yang bisa bertransmisi melalui droplet (percikan) dan aerosol, adanya efek super hydrophobic akan optimal memblokir droplet maupun aerosol. Baik dari luar masker maupun jika pengguna masker merupakan penyintas Covid-19.
Selain itu, efek lain dari lapisan grafena pada masker adalah memunculkan aktivitas fototermal.
Aktivitas ini memanfaatkan sinar matahari untuk mengatalisis suatu reaksi.
Rifky menjelaskan, ketika masker kain dilapisi grafena, data menunjukkan bahwa proses fototermal di masker bisa mencapai 80 derajat, sehingga mampu menginaktivasi virus.
“Berdasarkan data jurnal yang kami peroleh, protein spike pada virus SARS-CoV-2 sangat sensitif terhadap suhu tinggi, sehingga lapisan masker kain mampu hasilkan efek fototernal yang akan berpotensi menginaktivasi virus,” kata Rifky.
Baca juga: Waspada, Sulit Tidur dan Rambut Rontok Jadi Gejala Virus Corona? Berikut Penjelasannya
Grafena
Pemanfaatan grafena dari sekam padi merupakan potensi yang unik.
Sekam padi sendiri merupakan limbah yang kerap dihasilkan dari aktivitas pertanian.
“Kita tahu Indonesia merupakan negara agraris. Setiap produksi beras akan menghasilkan 20 – 30 limbah sekam padi,” ungkap.
Dari studi literatur ditemukan bahwa sekam padi mengandung 30 – 40 karbon, zat yang menjadi cikap bakal dari grafena. Sayangnya, potensi ini masih belum dimanfaatkan dengan baik. Sekam padi biasanya masih digunakan untuk pakan ternak.
Selain itu, tidak hanya sebagai pelapis masker kain, grafena dari sekam padi juga bisa dikomersialisasikan.
Sebabnya, grafena sendiri memiliki nilai jual yang tinggi di tingkat global.
Baca juga: Pemkot Bandung Terapkan Aturan untuk PKL Tegallega, Ada Potensi Pelanggaran Ditindak Tegas
Juara Tingkat Internasional
Rifky dan tim mengangkat riset literatur ini ke ajang internasional “ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair” , Januari-Februari lalu.