Pemkot Bandung Terapkan Aturan untuk PKL Tegallega, Ada Potensi Pelanggaran Ditindak Tegas

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mengkaji penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tegallega.

Penulis: Tiah SM | Editor: Siti Fatimah
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
ilustrasi- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mengkaji penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tegallega. Fasilitas umum yang menimbulkan potensi kerumanan harus ditutup 

TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mengkaji penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tegallega. Hal ini terkait dengan upaya menghindari kerumunan di masa pandemi Covid-19.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana  meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk mengawasi dan menindak para PKL sesuai aturan.

“Coba dikaji oleh OPD terkait regulasinya seperti apa nanti di Tegalega. Perkuat dengan aturan Perwal, Perda dan Instruksi Mendagri terkait fasilitas umum yang menimbulkan potensi kerumanan harus ditutup,” kata Yana.

Baca juga: Jadi Salah Satu Solusi, Hamparan Eceng Gondok di Cirata akan Dijadikan Pupuk

Yana minta saat rapat koordinasi pembahasan penanganan PKL sekitar Tegalega Bandung, bersama OPD terkait seperti DPKP3, Satpol PP, Dishub, Dinas KUKM, Kewilayahan, dan Distaru di Balaikota, Jumat ( 26/2).

Yana yang juga Ketua Satgasus PKL Kota Bandung berharap, penataan bisa lebih fokus dan bisa mengakomidir berbagai kepentingan.

Menurut  Yana , terdapat dua titik PKL di kawasan Tegalega yang akan ditata.

Keduanya yaitu Jalan Otista dan Jalan Moh Toha. 

Baca juga: Bawaslu Kabupaten Sukabumi Ucapkan Selamat Kepada Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

"Kalau tidak ditangani secara menyeluruh khawatir para PKL ini akan sampai menutupi Jalan Otista," ujarnya.

Di tempat sama, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep S. Gufron mengatakan, penataan PKL memerlukan komitmen kuat dari OPD terkait.

Tak hanya itu, perlu konsistensi dalam hal pengawasan terhadap para PKL.

Baca juga: Riset Microsoft Sebut Warganet Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara, Akun Microsoft Diburu

“Minimal ada optimalisasi dalam monitoring. Harus membangun komitmen yang kuat dan bekolaborasi dengan kewilayahan serta OPD terkait. Sehingga ada kesinambungan,” ucap Asep.

Sementara itu, Camat Regol, Iwan Sumaryana mengaku telah berkoordinasi dengan koordinator PKL.

Telah ada kesepakatan untuk mengurangi jumlah PKL di kawasan Tegallega.

“Terkait dengan pengurangan jumlah PKL, kami juga sudah berbicara dengan koordinator PKL. Kalau bisa 1 keluarga 1 lapak. Jangan sampai ada beberapa lapak padahal masih 1 keluarga," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved