Si Gombar
Si Gombar Lokomotif Legendaris Garut, Bisakah Dipulangkan? ''Bupati yang Punya Wewenang''
Ikon yang paling terkenal di jalur kereta Garut adalah si Gombar atau si Gomar dalam pelafalan orang Garut.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
"Selama saya sekolah di STM, saya menyaksikan ada lima orang yang celaka karena melompat atau saat naik si Gombar."

"Melompat itu ada caranya, harus tenang, jangan tergesa-gesa, tunggu momen yang pas, baru lompat," kenangnya.
Dari semua jenis si Gombar, tinggal dua yang saat ini masih ada wujudnya, yaitu CC5001 yang berada di Museum Transportasi TMII Jakarta dan CC5029 yang berada di Museum Kereta Api Ambarawa Semarang, Jawa Tengah.
DD52 seri SS1200 sudah tidak ada lagi karena dilebur.
Si Gombar jenis CC5001 yang berada di Museum Transportasi TMII tampaknya menjadi perhatian Dede.
Baca juga: Berikut 5 Tanda Gempa Bumi, Ini Keanehan yang Terjadi Sebelum Terjadi Guncangan Gempa
Baca juga: INFO TERBARU, Lowongan Kerja Magang Bakti di Bank BCA untuk Lulusan SMA/SMK/D3/S1, Daftar di Sini
Ia ingin jika kereta tersebut bisa dipulangkan ke Garut dan dibuatkan spot khusus di Stasiun Garut.
"Ya, bagus kalo dipulangkan. Nanti masyarakat yang pernah menaikinya bisa mengenang kembali si Gombar, soalnya si Gombar sudah melekat di hati masyarakat Garut," katanya.
Sejarawan Garut, Warjita, mengatakan sangat setuju jika si Gombar dipulangkan.
"Itu bukti sejarah perkeretaapian di Garut pada masa lalu, tempat penyimpanannya nanti di Stasiun Garut, biar sekalian bernostalgia kalo naik kereta," katanya.
Warjita mengatakan orang yang bisa memulangkan si Gombar adalah Bupati Garut.

"Itu nanti ada di kewenangan bupati, apa beliau mengerti dan mau mengambil si Gombar untuk koleksi kekayaan benda-benda masa lalu Garut," katanya.
Warjita menjelaskan seharusnya pemerintah Garut punya banyak perhatian terkait perjalanan sejarah dan budaya di Garut.
"Bila perlu dan mampu, naskah-naskah yang ada di luar negeri pun mesti diambil, kita kan punya museum."
"Misalnya naskah-naskah kuno dari Garut zaman Hindia Belanda yang saat ini di Leiden Belanda, bahkan ada juga di Inggris yang dibawa oleh Raffles." (*)