Ramadhan 1442 H
Besok Bulan Purnama di Bulan Rajab, Baca Niat Puasa Ayyamul Bidh Berikut Tata Cara dan Keutamaannya
Kamis 25 Februari 2021 umat muslim dapat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Menjelang puasa Ramadhan 1442 Hijriah, masih ada dua bulan purnama yang
TRIBUNJABAR.ID - Kamis 25 Februari 2021 umat muslim dapat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh.
Menjelang puasa Ramadhan 1442 Hijriah, masih ada dua bulan purnama yang dilalui, yakni bulan Rajab dan bulan Syaban.
Seperti diketahui, setiap bulan purnama umat muslim dapat mengerjakan puasa Ayyamul Bidh.
Terlebih bulan Rajab ini menandakan dekatnya bulan puasa Ramadhan 1442 Hijriah.
Berdasarkan kalender Islam, bulan Ramadhan 1442 Hijriah atau awal puasa Ramadhan jatuh pada 13 April 2021.
Baca juga: Di Bulan Rajab Terjadi Peristiwa Isra Miraj, Ini Peristiwa Penting Lainnya Terjadi di Bulan Rajab
Pelaksanakan puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada hari ke-13, 14 dan 15 dari bulan Hijriah, khususnya qomariyah.
Disebut puasa Ayyamul Bidh karena bertepatan hari putih di mana rembulan bersinar terang, bulan purnama.
Pada bulan Rajab 1442 Hijriah, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan besok pada 25 - 27 Februari 2021.
Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh
Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Tata cara puasa Ayyamul Bidh
Sama seperti pelaksanaan puasa sunnah lainnya, niat puasa Ayyamul Bidh dilakukan sebelum fajar terbit.
Namun boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh bagi seorang istri maka meminta izin terlebih dahulu kepada suami.
Selain itu melaksanakan puasa Ayyamul Bidh juga dianjurkan ketika tidak sedang bepergian maupun sedang bepergian.
Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiyallahu,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Hukum dan dalil puasa Ayyamul Bidh
Anjuran puasa Ayyamul Bidh sebagaimana dijelaskan berdasarkan dalil hadis shahih dan hasan.
Diriwiyatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).
Hadis ini juga disampaikan HR Bukhari.
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).
Lebih jelasnya pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh disampaikan Abu Dzar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Baca juga: Tanggal 27 Rajab Isra Miraj Sebentar Lagi, Baca Doa Ini Jelang Bulan Puasa Ramadhan Mohon Ampunan
Baca juga: Doa-doa Dibacakan Setelah Sholat Dhuha Mustajab Dimudahkan Jalan dan Rezki, Berikut Doa Dzikirnya
Baca juga: Bacaan Doa Hasubunallah Wanimal Wakil Dzikir Pendek yang Mustajab Patut Diamalkan, Ini Keutamaannya
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh
Dilansir dari niatpuasa.com, puasa Ayyamul Bidh dianjurkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan luar biasa.
Nilai amalan puasa Ayyamul Bidh sama halnya seperti melaksanakan puasa selama sebulan.
Bahkan jika amalan puasa ini dikerjakan setiap bulan, maka sama halnya berpuasa selama setahun.
Hal ini sebagaimana dipahami dari HR Bukhari Muslim.
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidhsama dengan berpuasa setahun penuh.”
Oleh karena itu amalan puasa Ayyamul Bidh disebut juga sebagai wasiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bagi umat muslim.
Sama halnya seperti anjuran mengerjakan amalan sunnah muakad, shalat dhuha, shalat witir, dan puasa.
Puasa sunnah dalam hal ini juga sama seperti puasa Asyura, puasa Arafah, puasa Senin Kamis dan puasa Daud.
Mengerjakan amalan-amalan tersebut termasuk puasa Ayyamul Bidh memberikan manfaat menentramkan hati.
Karenanya bertepatan dengan fenomena alam bulan purnama dapat mempengaruhi kondisi psikis.
Manakala emosional sensitif, melakukan puasa Ayyamul bidh dapat menjadi cara merendamnya.
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh juga merupakan tauladan dari ibadah yang dikerjakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-puasa-ramadan-2020-000.jpg)