Ridwan Kamil - Sandiaga Uno di Pilpres 2024 ? Emil Sebut Bukan Tidak Mungkin, Nama Golkar Terseret
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno mulai saling lirik
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
TRIBUNJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno mulai saling lirik untuk berpasangan menjadi calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan presiden 2024 ( Pilpres 2024 ).
Kemungkinan berpasangannya mereka dalam pilpres 2024 diungkapkan Ridwan Kamil seusai bertemu Sandiaga Uno di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).
Tidak ada yang tidak mungkin. Tapi tadi, kata Pak Sandi, masih jauh. Kita fokus. Saya menyelesaikan Gubernur, Pak Sandi menyuskeskan Parekraf," kata Emil. "Bukan tidak mungkin (berpasangan), tapi tidak sekarang. Tidak ada yang tidak mungkin," tambahnya.
Hal senada Sandiaga Uno saat ditemui di tempat yang sama. Ia mengatakan, tugasnya sebagai menteri itu berat, yakni melayani 34 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan penghidupan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Begitu juga, kata Sandiaga, tugas Emil sebagai gubernur.
"Ada 45 juta rakyat Jabar menggantungkan pada kepemimpinan Pak Gubernur. Jadi saya akan fokus bagaimana akan bangkit di sektor pariwisata," ujarnya.
Baca juga: Cuaca Hari Ini, Daftar 23 Wilayah di Indonesia yang Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem
Komunikasi Politik
Meski mengaku masih fokus pada tugasnya sebagai Gubernur Jabar yang baru akan berakhir pada 2023 nanti, untuk memuluskan rencananya di pilpres, Emil dikabarkan mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, salah satunya Partai Golkar. Emil bahkan dikabarkan sudah merapat ke partai berlambang pohon beringin besar tersebut.
"Pintu Golkar selalu terbuka untuk kader yang ingin masuk. Apalagi sosok Kang Emil. Pastinya, kami akan sambut dengan hangat," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin, saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (21/2) untuk dimintai konfirmasinya mengenai kabar merapatnya Emil ke Partai Golkar.
Meski tak secara tegas membenarkan atau menolak kabar merapatnya Emil, Nurul mengatakan bahwa di matanya Emil adalah pribadi yang nasionalis dan sangat 'nyunda'. Sehingga, dia beranggapan sah-sah saja jika Kang Emil bergabung dengan Partai Golkar.
"Terlepas apakah itu benar atau tidak, terpenting jika tujuannya ingin turut membesarkan partai dan memiliki visi yang sama dengan Partai Golkar, pastinya tak ada masalah," katanya.
Kemungkinan merapatnya Emil ke Partai Golkar, kemarin, juga diungkapkan Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, Sukmin Nur Arief. Namun, ia membantah Partai Golkar telah menawarkan jabatan kepada Emil, apalagi sebagai ketua DPD Jabar.
"Tidak, Golkar tidak seperti itu, jangan geerlah (Ridwan Kamil)," ujar Sukmin, saat dihubungi, Senin (22/2).
Menurut Sukmin, Partai Golkar memiliki aturan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) dalam menentukan Ketua DPD-nya.
"Untuk menjadi seorang ketua DPD, dia harus menjadi kader Golkar minimal 5 tahun dan menjadi pengurus minimal satu periode. Beliau (Ridwan Kamil) kan bukan (kader maupun pengurus). Ya, kader (Golkar Jabar) bakal tersinggung," katanya.
Namun, kata Sukmin, hal itu bisa saja terjadi jika Emil berhasil melobi elite partai di tingkat pusat.