Mengintip Stasiun Lobener Indramayu yang Dibangun Tahun 1912, Masih Berdiri Walau Mengkhawatirkan

Pada zamannya, bangunan ini menjadi sarana yang sangat penting bagi warga Indramayu. Sayang, perkembangan zaman menggerusnya.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Bangunan Stasiun Lobener Indramayu di Desa Telukagung, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (21/2/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Di satu sudut Desa Telukagung, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, berdiri sebuah bangunan bersejarah.

Kini kondisinya mengkhawatirkan, tapi bangunan itu masih berdiri kokoh.

Pada zamannya bangunan ini menjadi tempat yang penting. Bangunan itu adalah Stasiun Lobener.

Baca juga: Menelan Dana Sebesar Rp. 800 Juta lebih, Air Mancur Terbesar Cimahi Tak Menyembur

Baca juga: Kegalakan Ayu Ting Ting Ternyata Tak Ada yang Bisa Menandingi, Keturunan dari Umi Kalsum

Baca juga: Amanda Manopo Sibuk karena Ikatan Cinta, Billy Syahputra Tidak Cemburu dengan Arya Saloka

Stasiun Lobener sendiri merupakan salah satu stasiun non-aktif yang masih berdiri bangunannya di Kabupaten Indramayu.

Stasiun ini merupakan stasiun penghubung antara jalur kereta Jatibarang-Indramayu.

"Jadi stasiun Lobener ini merupakan salah satu stasiun peninggalan pemerintahan kolonial Belanda yang dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1912," ujar Ketua Komunitas Cirebon Herigate, Muhammad Jupri (28) saat mengunjungi stasiun tersebut, Minggu (21/2/2021).

Jupri mengatakan, berdasarkan riset yang dilakukan komunitasnya, dahulu stasiun ini digunakan untuk mengangkut penumpang, hasil bumi, dan hasil laut untuk kepentingan dagang baik dari Jatibarang ke Indramayu maupun sebaliknya.

Jupri mengatakan, Stasiun Lobener Indramayu ini lalu ditutup atau dinonaktifkan sekitar tahun 1970-an.

Hal ini seiring dengan ditutupnya Jalur Jatibarang-Indramayu oleh pihak PT KAI.

Ia mengatakan, alasan ditutupnya stasiun tersebut karena pada saat itu transportasi kereta api kalah bersaing dengan jenis transportasi lainnya, seperti bus dan truk.

Lokasi rel kereta api yang bersisian langsung dengan jalan raya membuat masyarakat lebih berminat menggunakan transportasi mobil untuk berpergian.

Menurut pantauan di lokasi, material bangunan Stasiun Lobener ini masih orisinal seperti aslinya.

Mulai dari ukiran kayu, tempat loket, loket surat, fondasi, hingga pintu stasiun.

Adapun untuk tapak rel Jalur Jatibarang-Indramayu kini sudah tiada dan tertutup badan jalan raya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved