Puluhan Hotel di Bandung Dijual
Puluhan Hotel di Bandung Dijual, Imbas Pandemi Covid-19, Sudah Tak Mampu Bertahan, Ini Harganya
Dampak pandemi Covid-19, puluhan hotel di Bandung dijual. Ini dapat dilihat di laman jual beli properti dan diakui oleh Ketua PHRI Jabar.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Industri hotel di Bandung terus mengalami penurunan karena dampak Covid-19.
Kondisi ini belum membaik hingga memasuki masa hampir 1 tahun ini.
Berkurangnnya wisatawan untuk berkunjung ke Bandung membuat para pemiik hotel tak mampu menanggung biaya operasional perhotelan. Akibatnya puluhan hotel di Bandung dijual oleh pemiliknya.
Baca juga: Dokter Tirta Tiba-tiba Cemaskan Ashanty yang Positif Covid-19, Rutin Tes Swab PCR Ternyata Tak Jamin
Baca juga: Vicky Prasetyo Batal Nikah dengan Kalina, Mantan Istrinya Ada 24, dari Bule hingga Angel Lelga
Baca juga: Gempa Bengkulu Kemarin Jadi Misteri Bagi Ahli, Warga di Tiga Daerah Ini Diimbau Waspada
Adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus berlanjut membuat wisatawan pun membatasi kunjungan ke Bandung.
Turunnya kunjungan wisatawan di masa-masa libur panjang dan berkurangnya tingkat kunjungan wisatawan untuk berlibur ke Bandung membuat sejumlah hotel di Bandung harus tutup.
Fenomena penjualan hotel di Bandung pun bisa ditemukan di platform jual beli properti, Lamudi.
Platform itu menunjukkan beberapa hotel berbintang di Bandung harus dijual.
Harga yang ditawarkan pun beragam, bahkan hingga miliaran rupiah.
Ada yang menawarkan harga Rp 39 miliar dan ada juga yang menawarkan harga Rp 200 miliar.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar mengatakan, beberapa hotel di Bandung memang benar tutup.

"Untuk di Kota Bandung dan Bandung Barat, data 2 hari ini ada 63 hotel dan untuk Jabar kurang lebih ada 150 hotel yang dijual, itu kondisinya," ujar Herman saat ditemui di MUSDA DPD PUTRI Jawa Barat di Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Jumat (19/2/2021).
Ia mengatakan dijualnya hotel-hotel yang ada di website jual beli tersebut karena ketidakmampuan pemilih hotel untuk bertahan di masa pandemi.
Di kondisi saat ini, Herman mengatakan memang sulit untuk bisa mencapai dana operasional agar bisa tetap bertahan.
"Covid ini berdampak pada ekonomi, dan ekonomi berdampak pada daya tahan pengusaha. Ada yang cuma tahan 2 bulan, 4, bulan, 6 bulan, nah, sekarang 1 tahun sudah enggak bisa bertahan," ujarnya.
Menurut Herman kondisi pengusaha hotel saat ini sudah cukup berat dengan kondisi ini.
Jadi satu-satunya cara yang mereka lakukan supaya bertahan adalah menjual hotelnya.
"Karena daripada bertahan tapi cost operasional sudah enggak bisa tertutup, termasuk destinasi wisata," ucapnya.
Hadirnya vaksinasi yang mulai diberikan kepada masyarakat diharapkan Herman bisa memulihkan industri perhotelan.
Baca juga: Nissa Sabyan Sudah Dianggap Adik, Sering Pergi dengan Erie, Ternyata di Belakang Main dengan Ayus
Baca juga: Misteri Pembunuhan Lansia di Bandung, Saksi Sebut Ada Dua Orang Asing, Barang Berharga Tak Hilang