Gempa Bumi
Jepang Diguncang Gempa Besar, tapi Tak Ada Korban Jiwa, Indonesia Harus Banyak Belajar
Jepang baru saja diguncang gempa bumi M 7,3 pada Sabtu (13/2/2021) tengah malam. Tapi tak ada korban jiwa dari gempa bermagnitudo cukup besar itu.
Berkaitan dengan itu, Nasrudin menyatakan bahwa penting untuk memperhatikan pendirian bangunan di wilayah rawan gempa.
"Data gempa di tiap wilayah itu kan berbeda. Paling banyak di Jawa (dan) Sulawesi. Tapi di Kalimantan itu salah satu pulau yang paling jarang terjadi gempa," kata Nasrudin.
Nasrudin mencontohkan pembangunan gedung seperti di Jakarta. Selama 10 tahun terakhir, Jakarta juga dilanda gempa. Nasrudin menilai ketahanan gedung di Jakarta sudah cukup bagus.
Adapun untuk kasus Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang roboh akibat gempa di Sulbar, Nasrudin menduga ada masalah pada pelaksanaan pembangunannya.
Baca juga: Kapolda Jabar Sesalkan Anggotanya Terlibat Kasus Narkoba, Sebut Ada Dua Sanksi yang Bisa Dijatuhkan
Baca juga: Kapolsek Astar Diamankan karena Narkoba, Kapolda Sangat Menyesalkan, Pilihannya Dipecat atau Pidana
"Seperti di Sulawesi, gedung pemerintah malah runtuh ya. Itu kan seharusnya cukup kuat. Kalau perencanaanya kemungkinan benar, cuma pelaksanaannya perlu diketati," ujar Nasrudin.
Pembangunan gedung
SNI bangunan tahan gempa ditujukan untuk gedung dan nongedung, seperti wilayah pemukiman yang dibangun oleh masyarakat.
Adapun dalam pembangunan gedung, Nasrudin menjelaskan bahwa prosesnya sudah diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Sebetulnya gedung-gedung yang tinggi itu saya rasa sudah memasukkan beban gempa, dan itu sebetulnya sudah di bawah pengawasan Kementerian PUPR," jelasnya.
Regulasi yang diterbitkan BSN perlu wajib diterapkan oleh Kementerian PUPR, sesuai Peraturan Menteri PU No. 29/PRT/M/2006.
Melansir Resume Daftar SNI bidang konstruksi, jumlah rekaputulasi standar bidang, konstruksi, dan bangunan per Februari 2017 sebanyak 1155 daftar.
Sementara untuk empat tahun terakhir, belum ada resume terbaru.
Pengawasan kontraktor
Nasrudin menyebut, gedung dan bangunan tinggi biasanya telah diperhitungkan oleh kontraktor, yang melibatkan tenaga ahli dan teknik sipil.
Jadi, Nasrudin menilai kecil kemungkinan terjadi salah hitung yang berpotensi bangunan tidak kokoh.