Tersesat di Hutan Gunung Putri
Ternyata Sopir Avanza yang Tersesat Itu Sering Lewat Jahim, Masih Heran kok Bisa Nyasar
Enjang Imron sopir avanza tersesat di hutan Gunung Putri ternyata sering lewat jalur itu.
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Enjang Imron sopir avanza tersesat di hutan Gunung Putri ternyata sering lewat jalur tersebut.
Walau pernah mengalami kejadian horor akibat tersesat, Enjang Imron (48), mengaku tak kapok melintasi jalur Jahim, Majalengka.

"Saya, kan, punya paman di Cirebon dan kami sering bersilaturahmi. Jalan terdekat, ya, via Jahim," ujar Enjang yang tinggal di Jalan Panunggal, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Rabu (17/2/2021).
Enjang pun mengaku sudah sering melintasi jalur Jahim, karena setiap bersilaturahmi ke sang paman pasti melalui jalur Jahim, karena jauh lebih dekat dibanding jalur utama via Kawali, Ciamis.
Baca juga: Cerita Horor Tersesat di Hutan Gunung Putri Juga Dialami Adi, Ada Suara Tertawa Hingga yang Menyapa
Baca juga: Jayapura Diguncang Gempa Pagi Tadi, 25 Tahun Lalu Gempa dan Tsunami Landa Biak Papua, Ratusan Tewas
"Pasti nanti saat melintasi Gunung Putri lagi saya akan lebih berhati-hati dan banyak berdoa," kata Enjang.
Ia pun merasa heran bisa tersesat, Jumat (12/2/201) malam itu.
Padahal ia hafal betul jalur alternatif tersebut.
Termasuk sebuah pertigaan sebelum masuk kawasan Jahim di mana ia mulai tersesat.
"Pada saat awal kejadian tersesat pun sebenarnya pikiran saya harusnya lurus. Tapi entah kenapa seperti ada kabut dan jurang, sehingga saya malah ambil jalan ke kiri yang sempit," ujar Enjang.

Dalam kegalauannya sambil mencari ruang untuk putar arah, Enjang terus melajukan kendaraannya hingga sekitar 5 km dan tiba di kawasan Gunung Putri.
Seperti diketahui, Enjang akhirnya ditemukan tersesat di hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Sabtu (13/2/2021) dini hari.
Ia berserta keluarganya yang berjumlah enam orang, sempat dilanda peristiwa horor.
Seperti ada yang berteriak meminta tolong, minta ampun serta suara ramai seperti ada perkampungan.
Baca juga: Mama Sarah Dipaksa Jujur, Elsa Kian Terpojok, Bagaimana Andin? Ini Sinopsis Ikatan Cinta 17 Februari
Baca juga: Tempat Pesugihan di Kuningan Ini Ramai Meski Pandemi, Minta Jabatan Hingga Harta, Apa Syaratnya?
Awal Mula Tersesat
Kengerian karena tersesat di hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majelangka, tak hanya dialami oleh Enjang Imron (48).
Hal serupa juga pernah dialami oleh seorang warga Kota Tasikmalaya.
Kejadian horor ini dialami oleh Adi (38), warga Jalan Sapta Marga, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Dituding Menjadi Pelakor, Ini Fakta Nissa Sabyan yang Ternyata Pernah Tinggal di Bandung
Baca juga: Gempa Bumi Baru Saja Mengguncang Jayapura, BMKG Catat Tidak Akibatkan Tsunami
Ini dialami Adi beberapa tahun lalu.
"Peristiwa yang kini viral tersesat di Gunung Putri, pernah juga saya alami beberapa tahun lalu," ucap Adi, Selasa (16/2/2021).
Kala itu, kata Adi, ia berangkat menuju Majalengka untuk menemui pacar yang kini sudah menjadi istrinya.
"Saya berangkat diantar teman yang jadi sopir dan mobil pun meminjam dari seorang teman," kata Adi.
Mobil yang dipinjam adalah Chevrolet Luv ekstra kabin berpenggerak roda 4x4.
Selama perjalanan berangkat, sama seperti keluarga Enjang, ia memotong jalur via kawasan Jahim, Majalengka, serta masuk kawasan Gunung Putri, berjalan lancar.
"Namun saat pulang, kami tersesat. Sama seperti yang dialami keluarga Pak Enjang, kami pun masuk jalan kecil berbatu," ujar Adi.

Adi bersama temannya yang memegang kemudi berangkat dari Majalengka sekitar pukul 17.00.
Tiba di kawasan Gunung Putri sekitar pukul 19.30, keduanya mulai sadar telah salah jalan.
"Entah kenapa mobil kami jadi masuk jalan kecil dan rusak berbatu. Awalnya tak memperhatikan. Terlebih kami asyik mengobrol," ujar Adi.
Tapi lama-kelamaan curiga karena jalan tambah sempit serta masih berbatu.
Terlebih tidak ada satu pun rumah terlewati.
Sejumlah peristiwa aneh pun, lanjut Adi, muncul.
Awalnya ia bersama temannya seperti mendengar suara orang-orang tengah mengobrol.
"Teman saya yang memiliki tato di tangan mulai ciut. Termasuk saya juga," kata Adi.
Namun sang teman buru-buru berkata untuk tidak menghiraukan suara-suara itu.
Tiba-tiba ban mobil selip karena menapaki jalan tanah licin.
"Kami tak berani turun karena takut. Tapi akhirnya turun bareng berdua dan mengaktifkan penggerak roda 4x4," ucapnya.
Mobil pun akhirnya bisa jalan kembali.
"Horor kembali muncul, setelah kami mendengar suara seperti suara perempuan tertawa. Tapi pas dilihat sekeliling tak ada orang. Apalagi suasananya gelap. Hanya lampu depan yang menerangi medan jalan di depan," ujar Adi.
Puncak ketegangan, ujar Adi, ketika seperti ada orang menyapa di jok belakang ekstra kabin.
Tapi saat ditengok tak ada apa-apa.
"Dalam ketakutan, kami berdoa dan membaca ayat suci Alquran yang hafal. Untung tak lama kami menemui sebuah rumah," ujar Adi.
Pemilik rumah terheran-heran kami bisa sampai ke situ.
Karena tak pernah lagi ada mobil lewat saking jeleknya jalan sempit tersebut.
Setelah menenangkan diri beberapa saat, Adi bersama temannya meneruskan perjalanan.
Karena jalan yang mereka tapaki nanti berakhir di jalan raya Tasikmalaya-Panjalu beraspal hotmix.
"Kami tiba di jalan beraspal hotmix itu menjelang subuh. Berarti kami tersesat selama sekitar sembilan jam," kata Adi. (firman suryaman)
Baca juga: Sebelum Tewas Digulung Ombak Pantai Selatan, Fakhry Salat Asar Terlebih Dulu, Hari Ini Dimakamkan
Baca juga: Dian Nitami Ungkap Karakter Bu Farah di Sinetron Buku Harian Seorang Istri yang Tiba-tiba Hilang