Tersesat di Hutan Gunung Putri

Sosok Enjang Sopir Mobil Avanza, Ini Kondisi Anaknya yang 4 Tahun saat Tersesat di Gunung Putri

Mobil Avanza yang dikendarai Enjang Imron (48) tersesat di hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jumat (12/2/2021).

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
TribunJabar.id/Firman Suryaman
Enjang Imron (48) bersama Adel (4), anak bungsunya, saat ditemui di rumahnya di Jalan Panunggal, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin (15/2/2021) sore. 

TRIBUNJABAR.ID - Mobil Avanza yang dikendarai Enjang Imron (48) tersesat di hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jumat (12/2/2021).

Enjang tidak sendiri, ia bersama enam anggota keluarganya.

Kisah Enjang Imron yang tersesat di Gunung Putri itu mendapat sorotan hingga viral.

Baca juga: Kisah Terbaru Enjang 5 Jam Terjebak & Tersesat di Hutan Gunung Putri, Ini Kejadian Horor yang Muncul

Baca juga: Cerita Lain Angkernya Gunung Putri, Hanya Berdua, Ada Suara di Kursi Belakang, Saat Dilihat Ternyata

Enjang Imron merupakan warga Jalan Panunggal, Kampung Ciawi, Kelurahan/Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Ia adalah pemilik bengkel mobil.

Enjang memiliki anak berusia empat tahun.

Anaknya bernama Adel yang juga ikut tersesat di Gunung Putri.

Selama lima jam, Enjang dan enam penumpang lainnya terjebak di dalam hutan.

Mereka baru dievakuasi pada Sabtu (13/2/2021) dini hari.

Enjang Imron (48) tak menyangka, perjalanannya dari Cirebon ke Tasikmalaya bisa berujung menjadi tersesat di Hutan Gunung Putri.
Enjang Imron (48) tak menyangka, perjalanannya dari Cirebon ke Tasikmalaya bisa berujung menjadi tersesat di Hutan Gunung Putri. (Istimewa)

Dalam keadaan gelap gulita dan jalan tertutup longsor, Enjang Imron dan lainnya berusaha tenang.

Padahal suasana horor menyelimuti mereka saat di dalam Gunung Putri.

Enjang mendengar suara-suara aneh, tanah longsor di depan mereka, serta suasana gelap gulita.

"Kami terjebak di sana selama sekitar lima jam. Mulai pukul 21.00 hingga pukul 01.00 Sabtu dini hari, hingga tim penolong datang," kata Enjang, Selasa (16/2/2021) sore.

Hujan juga mengguyur lokasi tersebut, meski begitu Enjang dan keluarganya tetap tenang.

Begitu juga dengan anak bungsu Enjang, Adel yang relatif masih kecil.

Meski dalam keadaan tidak nyaman, Adel tidak rewel.

"Anak bungsu saya, Adel yang berusia 4 tahun juga bisa tenang, setelah saya ajak main kemping-kempingan. Untungnya dia mau. Termasuk ketika harus bergelap-gelap di dalam mobil," ujar Enjang.

Menurut Enjang, semua penumpang mobil Avanza itu terus berdoa dan membaca ayat suci Alquran.

"Sesekali kami pun mencandai suasana horor di malam gelap itu. Yang membuat kami bisa tenang, karena sebelumnya berhasil mengontak orang Majalengka untuk meminta pertolongan. Jadi ada harapan bakal ditemukan," ujar Enjang.

Enjang mendengar suara teriak minta ampun dan minta tolong.

Suasana Seperti Ramai padahal di Sisi Jurang

Enjang Imron (48), sopir mobil Avanza yang tersesat di hutan Gunung Putri merasa suasana saat itu ramai.

Padahal tidak ada kehidupan di hutan itu bahkan di sisinya adalah jurang.

Ia dan enam orang penumpang mobil Avanza tersesat di Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jumat (12/2/2021).

Baca juga: Kisah Terbaru Enjang 5 Jam Terjebak & Tersesat di Hutan Gunung Putri, Ini Kejadian Horor yang Muncul

Baca juga: FAKTA-fakta Mobil Tersesat di Hutan Gunung Putri, Sopir Lihat Perkampungan & Teriakan Minta Tolong

Penumpangnya terdiri dari Aen (60), warga Jalan Paseh; Engkoy (65), Makmur (80), dan Deuis (50) ketiganya warga Karikil, Kecamatan Mangkubumi; Ade (45) warga Jalan Letjen Ibrahim Adjie, dan Adel (4), putra bungsu Enjang

Enjang bersama keluarganya itu sedang dalam perjalanan pulang ke Tasikmalaya.

Ia berangkat dari Cirebon setelah menengok keluarganya yang sakit.

Mereka pergi menggunakan mobil rental Toyota Avanza.

Mobil yang tersesat di Hutan Gunung Putri, Majalengka, saat ditemukan, Sabtu (13/2/2021) dini hari.
Mobil yang tersesat di Hutan Gunung Putri, Majalengka, saat ditemukan, Sabtu (13/2/2021) dini hari. (Istimewa)

Enjang memilih menggunakan jalur alternatif via kawasan Jahim, Majalengka.

Menurutnya, jalur tersebut lebih dekat dibanding jalan utama via Kawali, Ciamis.

Enjang tidak familiar dengan jalur alternatif itu

Sebelum tersesat, Enjang dan rombongan menyempatkan diri beristirahat.

Mereka melaksanakan salat Magrib.

"Setelah melaju sekitar dua kilometer, tibalah di sebuah pertigaan dan jalan utama terhadang kabut," kata Enjang di rumahnya di Jalan Panunggal, Kampung Ciawi, Kelurahan/Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin (15/2/2021) sore.

Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 19.30.

Enjang menyebutnya sebagai perjalanan horor.

Ia tidak enak hati saat melihat ke depan selain ada kabut seperti ada jurang.

Enjang Imron (48) tak menyangka, perjalanannya dari Cirebon ke Tasikmalaya bisa berujung menjadi tersesat di Hutan Gunung Putri.
Enjang Imron (48) tak menyangka, perjalanannya dari Cirebon ke Tasikmalaya bisa berujung menjadi tersesat di Hutan Gunung Putri. (Istimewa)

Padahal sepengetahuannya itu jalan menuju Tasikmalaya.

"Melihat kondisi seperti itu entah kenapa saya malah langsung belok kiri. Tidak berhenti dulu melihat situasi sebenarnya," ujarnya.

Mobil terus melaju hingga 1 km kemudian memasuki jalan rusak.

Namun Enjang tidak berhenti atau putar arah.

Entah mengapa Enjang melajukan mobilnya.

Menurut perasaannya di depan seperti ada perkampungan sehingga ia yakin tidak putar arah.

Padahal mobil tersebut diapit tebing dan jurang.

"Entah kenapa, walau perasaan tak enak semakin menerpa, saya terus saja melaju ke depan.

Padahal jalan tambah tak karuan dan gelap gulita," ujar Enjang.

Enjang mengaku tadinya ia berniat parkir dan balik arah.

Baca juga: BREAKING News, Pabrik Pengolahan Beras di Sukabumi Terbakar, Warga Panik, Kahuruan, Kahuruan

Baca juga: Akhirnya Atta Halilintar Kabarkan Kondisinya, Sebelumnya Aurel Positif Covid, Begini Hasil Tes Atta

"Apalagi samar-samar terdengar suara azan, perasaan saya ada perkampungan dan nanti akan parkir di sana. Tapi setelah berjalan sekitar 5 km, medan malah tambah berat dan perkampungan pun ternyata tidak ada," kata Enjang.

Ia akhirnya memutuskan berhenti dan berupaya memarkir kendaraannya balik arah.

Dengan susah payah karena jalan sempit dan jelek, Enjang akhirnya berhasil memutar arah.

Namun baru berjalan sekitar dua menit, tiba-tiba ban mobil ada yang pecah karena melintas batu tajam.

Perjalanan pun akhirnya terhenti.

"Saat itu waktu menunjukkan pukul 21.00 dan kemudian turun hujan sehingga tak bisa mengganti ban," ujar Enjang.

Enjang sempat memundurkan kendaraan karena posisinya tidak pas.

Mobil pun sempat diadang jalan longsor yang tiba-tiba terjadi.

Kondisi tersebut membuat perasaan Enjang tambah khawatir.

mobil tersesat di hutan Gunung Putri
mobil tersesat di hutan Gunung Putri (istimewa)

Enjang pun akhirnya menyuruh kerabatnya, Ade, menghubungi temannya di Majalengka untuk meminta tolong.

Beberapa jam kemudian, Sabtu (13/2/2021) dini hari, barulah pertolongan tiba.

"Yakni datang dua anggota polisi bersama sejumlah warga. Saya langsung plong dan sangat terharu, karena lepas dari suasana horor selama beberapa jam," ujar Enjang.

Ia bersama keluarganya kemudian dievakuasi menuju pertigaan.

"Setelah itu kami dipulangkan dengan menggunakan mobil bantuan," kata Enjang.

Enjang dan keluarganya terjebak di hutan Gunung Putri selama 5 jam.

"Kami terjebak di sana selama sekitar lima jam. Mulai pukul 21.00 hingga pukul 01.00 Sabtu dini hari, hingga tim penolong datang," kata Enjang, Selasa (16/2/2021) sore.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved