Gempa Bumi
Sesar Aktif, Sempat Disebut Akan Bergeser di 2021 dan Picu Gempa Dahsyat, Ini Fakta Sesar Lembang
Sebelumnya beredar bahwa sesar aktif gempa ini akan bergeser pada tahun 2021, sehingga diprediksi dapat memicu gempa bumi dahsyat
Daryono mengungkapkan gempa itu terjadi pada 28 Agustus 2011 berkekuatan M 3,3 dengan kedalaman sangat dangkal.
Gempa tersebut mengakibatkan dampak signifikan, menyebabkan sebanyak 384 rumah rusak di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Kendati demikian, catatan aktivitas gempa di jalur Sesar Lembang tidak semuanya merusak.
Sebab, keaktifan sesar ini juga diindikasi dengan adanya aktivitas gempa-gempa kecil yang masih terjadi di sepanjang jalur Sesar Lembang.
Seperti gempa Sesar Lembang yang pernah terjadi pada 14 Mei 2017 dan 18 Mei 2017 dengan kekuatan M 2,8 dan M 2,9. Dampak gempa bumi yang dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI, tetapi tidak menimbulkan kerusakan.
3. Pergeseran Sesar Lembang cenderung mengiri
Pemantauan dan kajian gempa di Sesar Lembang terus semakin maju.
Berdasarkan penelitian Supendi dkk (2018) yang dipublikasikan di jurnal Geoscience Letters, studi dilakukan denan menggunakan jaringan sensor gempa regional milik BMKG. Selama periode 2009-2015, telah mengidentifikasi empat kejadian gempa bumi di sepanjang jalur Sesar Lembang.
"Hasil mekanisme sumbernya menunjukkan sesar geser mengiri atau left-lateral faulting," kata Daryono.
Studi lain oleh Nugraha dan Supendi (2018) yang dipublikasikan dalam Journal of Physics menunjukkan dua kejadian gempa pada 14 dan 18 Mei 2017 yang terjadi di sesar aktif gempa ini.
"Dari hasil penelitian itu, kedua gempa tersebut juga memiliki mekanisme sesar geser mengiri," imbuh Daryono.
4. Sensor gempa di sepanjang jalur sesar
Pada tahun 2019, BMKG kembali menambah 16 sensor seismik periode pendek (short period seismograph).
Sensor gempa ini dipasang semakin rapat untuk melengkapi 19 seismograf broadband yang sudah terpasang sebelumnya di Jawa Barat dan Banten.
"Sensor gempa yang baru dipasang 2019 ini sengaja dipasang 'mengepung' di jalur Sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis," kata Daryono.