Gempa Bumi
Sesar Aktif, Sempat Disebut Akan Bergeser di 2021 dan Picu Gempa Dahsyat, Ini Fakta Sesar Lembang
Sebelumnya beredar bahwa sesar aktif gempa ini akan bergeser pada tahun 2021, sehingga diprediksi dapat memicu gempa bumi dahsyat
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jawa Barat memiliki sesar aktif gempa salah satunya yakni sesar Lembang. Sesar aktif ini lokasinya berada sekitar 10 km arah utara Kota Bandung dengan panjang sesar sekitar 25-30 km, berarah barat-timur.
Karena itu sempat beredar kalau sesar Lembang ini akan bergeser pada tahun 2021 dan diprediksi bisa memicu gempa bumi yang cukup dahsyat.
Namun seperti yang sudah sering diinformasikan bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi, tapi dapat dilakukan mitigasi sebagai salah satu upaya mencegah dampak yang ditimbulkan.
Dilansir dari Kompas.Com, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono membantah informasi tersebut, sebab hingga saat ini gempa bumi itu belum dapat diprediksi secara pasti.
Daryono menjelaskan bahwa berdasarkan hasil kajian para ahli menunjukkan Sesar lembang memiliki magnitudo tertarget 6,8.
"Kapan gempa kuat akan terjadi, tidak seorang pun ada yang tahu. Agar selamat dari gempa, kita dapat melakukan upaya mitigasi konkret dengan membangun rumah tahan gempa dan belajar cara selamat saat terjadinya gempa," imbau Daryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/1/2021).
Berikut empat fakta menarik Sesar Lembang yang merupakan salah satu sesar aktif gempa di Jawa Barat.
1. Dipantau dan Dikaji
sejak tahun 1963 Upaya monitoring atau pemantauan Sesar Lembang ini telah dilakukan BMKG sejak tahun 1963.
Untuk pertama kalinya, seismograf World Wide Standardized Seismograph Network (WWSSN) dioperasikan pada 1 Januari 1963 di Lembang.
Jenis seismograf ini adalah Benioff Short Period 3 Komponen dan Sprengneter Long Period 3 Komponen.
Selain untuk memantau aktivitas gempa di wilayah Indonesia, seismograf ini juga dapat memonitor aktivitas gempa Sesar Lembang.
"Para pegawai BMKG sejak lama sudah mengamati adanya catatan gempa-gempa lokal (Sesar Lembang) pada seismogram analog di sekitar Lembang," jelas Daryono.
2. Gempa dangkal pernah sangat merusak
Tercatat aktivitas gempa bumi yang disebabkan oleh Sesar Lembang pernah terjadi dengan kedalaman yang relatif dangkal.