Gempa Bumi

Jayapura Diguncang Gempa Pagi Tadi, 25 Tahun Lalu Gempa dan Tsunami Landa Biak Papua, Ratusan Tewas

Dua puluh lima tahun lalu gempa bumi hebat disusul tsunami melanda Biak, Irian Jaya.

Editor: taufik ismail
Image by Elias Sch. from Pixabay
Ilustrasi gelombang tsunami. 

Pusat gempa Diberitakan Harian Kompas, 18 Februari 1996, Kepala Bidang Ramalan dan Jasa Geofisika pada BMG Jakarta, Budi Waluyo mengatakan, pusat gempa besar yang pertama terjadi berada di Samudera Pasifik pada posisi 1.1 Lintang Selatan dan 137.15 Bujur Timur, sekitar 110 km sebelah timur kota Biak atau sekitar 400 kilometer di bagian barat laut Jayapura.

Kekuatan gempa dilaporkan beragam. Menurut catatan seismograf di PGN-BMG Jakarta, gempa tektonik berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR). Sementara itu laporan dari USGS (United States Geological Survey) menyebutkan, gempa terjadi pukul 05.59 GMT (12.59 WIB) dengan kekuatan 8.0 SR.

Tsunami di Biak fenomena baru

Mengutip Harian Kompas, 22 Februari 1996, peristiwa tsunami di Biak menandakan adanya fenomena baru kegempaan dan tsunami di pantai utara Irian, karena daerah tersebut sebelumnya tidak tergolong sebagai daerah rawan tsunami.

Berdasarkan catatan Laboratorium Seismotektonik Jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB, dari 1900-1995 tidak tercatat adanya tsunami di pantai utara Irian Jaya.

Sesar Sorong

Kepala Laboratorium Seismotektonik Jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB, Dr Nanang T Puspito menjelaskan jika selama 100 tahun itu Irian yang rawan gempa itu tidak timbul tsunami, artinya selama kurun waktu itu keretakan akibat gempa hanya terjadi di dalam kerak bumi, tidak pernah sampai ke muka dasar laut.

"Dengan demikian, baru kali ini retakan sampai ke muka dasar laut, sehingga terjadi tsunami," katanya.

Pada tsunami Biak, pusat gempa amplitudo yang dihasilkan hanya setinggi 1-2 meter.

Namun, karena gempa ini terjadi di laut dalam, maka terjadi pembesaran amplitudo.

Semakin dalam laut, jarak yang ditempuh gelombang semakin panjang sehingga amplitudo juga semakin besar.

Lokasi gempa sendiri, menurut Nanang memang terletak di Zona Seismotektonik Irian Jaya bagian utara yang cukup kompleks.

Di zona tersebut, imbuhnya ada dua aktivitas tektonik yang dominan yaitu aktivitas Sesar Sorong dan aktivitas Subduksi.

Sesar Sorong terletak memanjang arah timur-barat dari sebelah selatan Pulau Biak sampai ke sebelah utara Pulau Buru.

Aktivitas sesar Sorong menyebabkan terjadinya gempa-gempa dangkal (kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km) dengan jenis pensesaran sesar geser ke arah kiri.

Baca juga: Tempat Pesugihan di Kuningan Ini Ramai Meski Pandemi, Minta Jabatan Hingga Harta, Apa Syaratnya?

Baca juga: Pilot yang Pernah Dijodohkan dengan El Rumi, Athira Farina, Alami Kecelakaan, Mobil Tinggal Rangka

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Terjang Irian Jaya, 108 Orang Meninggal".

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved