Janda Subang Dibunuh di Bali

UPDATE Pembunuhan Janda Subang Dwi Farica Lestari, dari Burung Gagak sampai Pelaku Pembunuhan

Beberapa warga yang sedang berkumpul melihat gagak terbang memutari rumah korban beberapa kali.

Editor: Ravianto
FB Farica Dwi Lestari
DFL warga Subang korban pembunuhan di Thailia Homestay, Bali. Berikut fakta pembunuhan janda muda itu setelah pelakunya ditangkap usai sebulan buron. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUNJABAR.ID, DENPASAR - Bulan lalu warga Kebon Danas, Subang dikejutkan kabar meninggalnya seorang warga mereka.

Dwi Farica Lestari, nama warga itu ditemukan tewas mengenaskan di Thailia Homestay Denpasar, Jumat (12/1/2021).

Di malam pembunuhan itu, ada pertanda yang muncul di rumah korban.

Beberapa warga yang sedang berkumpul melihat gagak terbang memutari rumah korban beberapa kali.

Paginya, mereka mendapatkan kabar kalau salah satu warga mereka yakni Dwi Farica Lestari telah meninggal.

Pengumuman meninggalnya DFL itu hampir bersamaan dengan pengumuman warga lain yang meninggal, pagi itu.

DFL sendiri ditemukan tewas mengenaskan di kamar kostnya dengan kondisi bersimbah darah.

Dari lokasi pembunuhan ditemukan jaket warna merah dan helm ojek online.

Baca juga: Lesti Kejora Sudah Berani Khayalkan Masa Depannya Bersama Rizki Billar, Mau Berapa Anak?

Baca juga: Viral Video CCTV Pocong Dikejar Anjing di Jeneponto, Benarkah Anjing Bisa Lihat Makhluk Halus?

Sementara dari CCTV kost, terlihat juga sosok berjaket merah dan berhelm ojol tersebut.

Sosok itu kini sudah ditangkap setelah sebulan buron.

Dia adalah Wahyu Dwi Setyawan, warga Dusun Krajan, Kelurahan Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Dia ditangkap Jumat (14/2/2021) di Jember.

Berawal dari Pesan Singkat

Pembunuhan yang terjadi di Thailia homestay, Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali ternyata berawal dari pesan singkat yang ada di aplikasi MiChat, pelaku dan korban bertemu hingga berakhir dengan peristiwa berdarah.

Menurut keterangan sumber kepolisian pada Sabtu 13 Februari 2021, pelaku sebelumnya ingin mencari wanita penghibur di aplikasi tersebut.

"Berawal dari pesan singkat di media sosial, pelaku menghubungi korban untuk diajak kencan," kata sumber kepolisian.

Saat merespons ajakan pelaku, korban yang berasal dari Kecamatan Pusaka Jaya, Subang, Jawa Barat dan baru diketahui baru tinggal di Bali 2 atau 3 hari sebelum tragedi pembunuhan terjadi.

Korban yang sebelumnya tinggal bersama temannya di lokasi itu juga, mengiyakan ajakan pelaku dan menerima bookingan dari Wahyu Dwi Setyawan asal Jember, Jawa Timur.

Namun, korban dikatakan baru bisa melayani pelaku pada Sabtu dini hari, diduga sebelum berkencan dengan pelaku korban juga sempat melayani laki-laki hidung belang lainnya.

"Pelaku terima bookingan pas Sabtu dini hari oleh korban," terang sumber.

Usai menerima pesan singkat dari korban, pelaku dikatakan sempat datang mencari lokasi korban.

Ia diketahui sempat menunggu di dekat toko depan gang homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar yang saat itu kondisi cuaca sedang hujan deras.

Baca juga: Rumah Makan yang Terang Benderang Itu Dilihat Enjang Jurang Berkabut, Itulah Awal Dia Kesasar

Baca juga: CERITA LENGKAP Avanza Tersesat, Lihat Ada Kampung di Tengah Hutan, Mau Putar Balik Dihadang Longsor

Perlu diketahui, berdasarkan pantauan Tribun Bali lokasi homestay memang masuk gang, yang muat satu mobil saja.

Lebih lanjut dalam keterangan sumber, pelaku yang terekam CCTV homestay datang dengan atribut ojek online alias masih memakai helm dan masker.

Adapun alasan tersebut dilakukan pelaku, agar tidak ketahuan anak dan istrinya di rumah.

"Seperti sudah direncanakan. Alasan dia, biar gak ketahuan sama anak dan istrinya," beber sumber kepolisian, Sabtu 13 Februari 2021.

Ingin Kuasai Harta Korban

Sebelum kasus pembunuhan yang ini terjadi, diketahui pelaku tinggal sehari-hari di Jalan Pulau Kawe, Pedungan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Pria yang ternyata sudah memiliki istri ini, diduga nekat melakukan aksi pembunuhan lantaran ingin menguasai barang milik korbannya.

Baca juga: Pembunuh DFL Janda Subang Tertangkap CCTV, Pakai Jaket Merah dan Celana Biru

Wahyu Dwi Setyawan yang berada di kamar korban datang pada Sabtu 16 Januari 2021 dini hari.

Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku saat itu datang ke TKP menggunakan helm ojek online (ojol), jaket berwarna merah dan celana jeans pendek.

Namun beberapa saat kemudian, beberapa saksi di TKP mendengar beberapa kali jeritan dari kamar korban.

Sekitar pukul 02.30 wita, saksi dan pemilik tempat homestay dikejutkan dengan kabar meninggalnya korban yang tidak wajar.

Pada tubuh korban, kasur dan lantai kamar korban terlihat banyak darah, Dwi Farica bahkan terlihat telanjang saat ditemukan.

Posisi korban saat ditemukan sudah berada di lantai dengan posisi tengkurap, bahkan terlihat luka-luka di leher korban.

"Diduga habis berhubungan badan terus pelakunya membunuh korbannya," ujar sumber, Sabtu 13 Februari 2021.

Setelah kejadian tersebut, berdasarkan pantauan Tribun Bali pada Minggu 17 Januari 2021 hingga Selasa 19 Januari 2021, polisi terlihat beberapa kali mendatangi TKP untuk mencari informasi mengenai pelaku.

Namun hasilnya belum juga ditemukan, hingga hampir sebulan tepatnya pada Jumat 12 Februari 2021 sekitar pukul 20.00 wita.

Polisi menerima laporan bahwa pelaku berada di kampung halamannya di Dusun Krajan, Kelurahan Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Saat ditelusuri, ternyata pelaku tidak berada di lokasi tempat asalnya melainkan berada di rumah istrinya di Kelurahan Kraton, Kecamatan Kencong, Jember, Jawa Timur.

"Pelaku diamankan di rumah istrinya. Sebelumnya diinformasikan di kampung halamannya di Sumberejo, Jember," tambah sumber.

Tak butuh lama, polisi akhirnya berhasil mengamankan pelaku ditempat istrinya dan saat itu juga pelaku diinterogasi lebih lanjut mengenai kasus pembunuhan di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar.

Dari keterangan yang Tribun Bali himpun, diketahui pelaku melakukan aksi pembunuhan menggunakan senjata kerambit.

Senjata tersebut dibawa pelaku dan disimpan di saku celananya.

Menurut keterangan sumber, pelaku menggunakan senjata tersebut untuk menghabisi korban karena ingin menguasi barang milik perempuan asal Subang, Jawa Barat tersebut.

"Pelaku ingin menguasai barang milik korban, seperti HP dan uang tunai Rp 700 ribu," bisik sumber kepolisian.

Usai menghabisi korban, pelaku kabur melalui belakang balkon tempat tinggal korban dan membawa HP serta dompet yang berisi uang Rp 700 ribu.

Namun diketahui, HP dan dompet milik korban dibuang oleh pelaku di sungai sekitar Jalan Pulau Kawe, Denpasar selanjutnya ia pergi ke kampung halamannya.

Mengenai hal ini, dikonfirmasi terpisah Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika membenarkan penangkapan pelaku pembunuhan Dwi Farica Lestari (23).

"Benar, sudah diamankan kemarin (Jumat 12 Februari 2021). Tunggu rilis ya, nanti segera dikabari," ujar AKP Hadimastika, Sabtu 13 Februari 2021.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul UPDATE Pembunuhan Wanita di Denpasar, Berawal dari Pesan Singkat hingga Alasan Pakai Atribut

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved