SIAP-siap, Korban Banjir Subang yang Mengungsi Akan Jalani Rapid Test Antigen, Ini Waktunya
Korban banjir di Pamanukan, Kabupaten Subang, akan menjalani rapid test. Pasalnya, kondisi di pengungsian membuat mereka rawan terpapar Covid-19.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Subang, Irvan Maulana
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Korban banjir di Pamanukan, Kabupaten Subang, akan menjalani rapid test.
Pasalnya, kondisi di pengungsian membuat mereka rawan terpapar Covid-19.
Para pengungsi tidak memungkinkan untuk penerapan protokol kesehatan serta menjaga jarak.
Bagaimana tidak, saking banyaknya pengungsi, mereka pun berhimpitan di kolong jembatan flyover Pamanukan.
Untuk mencegah terjadinya klaster Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyumbangkan 10 ribu paket alat tes rapid antigen untuk para pengungsi korban banjir di Subang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, mengatakan, bencana banjir ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah di Subang.
Baca juga: Anda Sudah Mencoba? Ini 3 Kopi Sejuta Umat yang Biasa Dinikmati Milenial Bandung
Baca juga: Sule Merinding Dapat Perlakuan Romantis dari Nathalie Holscher, Ini yang Dilakukan Istri di Kamar
"Dengan jumlah pengungsi yang mencapai 38 ribu, tentu jumlah yang sangat besar. Hal ini juga rawan indikasi penyebaran Covid-19," papar Maxi ketika dikonfirmasi Tribun di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Selasa (16/2/2021).
Untuk mengantisipasi terjadi klaster Covid-19 bagi para pengungsi, Maxi mengatakan, bantuan paket rapid test antigen dari BNPB itu akan difokuskan untuk penanganan pascabanjir.

"Untuk screening apakah ada penularan pada saat mengungsian kemarin," kata Maxi.
Mengenai perbedaan jumlah paket rapid test antigen dengan jumlah pengungsi, Maxi mengatakan dengan 10 ribu paket alat rapid test antigen tersebut lebih dari mencukupi untul metode screening.
"Karena memang dominan tersebar di Pamanukan. Tapi memang akan kami bagi ke beberapa puskesmas lain yang terdampak banjir," ucapnya.
Mengenai waktu dilakukannya rapid test antigen untuk korban banjir yang sebelumnya mengungsi, Maxi mengatakan pihaknya masih melihat kondisi lapangan.
"Kalau sekarang ini enggak bakalan mau mereka itu, bahkan beberapa wilayah tergenang lagi. Mereka juga kan masih repot bersih-bersih. Mudah-mudahan minggu depan lah," ucapnya.
Maxi juga mengatakan, saat ini pihaknya bersama BPBD masih fokus penanganan pascabanjir.
"Kami masih berjaga di posko kesehatan, ada yang trauma healing, ada juga yang penyuluhan, dan membantu bersih-bersih," ujar Maxi. (*)