GEGER Buku Pelajaran Siswa SMA di Bandung Cantumkan Link ke Situs Dewasa, Hanya Terbuka di Hape

Sebuah tautan menuju situs dewasa ditemukan di buku pelajaran Sosiologi yang dipergunakan semua SMA negeri di Jawa Barat.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
Istimewa
Buku pelajaran Sosiologi untuk SMA yang mengandung tautan situs dewasa. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebuah tautan menuju situs dewasa ditemukan di buku pelajaran Sosiologi yang dipergunakan semua SMA negeri di Jawa Barat.

Buku Sosiologi, yang menjadi bahan ajar kurikulum 2016, ini diterbitkan penerbit asal Klaten, Jawa Tengah.

"Buku tersebut sudah lama terbit," ujar Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGM) Sosiologi Jabar,  Iwan Hermawan, saat dihubungi Tribun melalui telepon, Rabu (10/2).

Sebelumnya, Iwan mengatakan, sekolah-sekolah negeri di Jabar membeli buku itu dalam jumlah banyak dengan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Sekolah meminjamkannya kepada para siswa.

Namun, banyak juga yang disimpan di perpustakaan sekolah.

Sepintas, kata Iwan, nama tautan yang dimuat dalam salah satu alinea di buku pelajaran ini tak mencurigakan karena sama sekali tak mengindikasikan bahwa situs tersebut.

"Namanya merujuk ke salah satu situs tertentu tentang budaya Sunda. Namun, situs budaya Sunda itu sepertinya sudah tidak aktif dan tidak diurus, sehingga kemudian berganti kepemilikannya, atau mungkin diretas, sehingga menjadi situs komik dewasa," ujarnya.

Iwan juga mengatakan, jika membukanya di laptop atau PC, situs komik dewasa ini tak akan terbuka.

Namun, jika membukanya di ponsel, akan langsung terlihat konten komik dewasa tersebut.

Meski demikian, Iwan mengatakan, secara keseluruhan, tak ada yang keliru dari isi buku pelajaran Sosiologi ini.

Oleh karena itu, buku ini tak perlu ditarik dari peredaran.

Langkah yang bisa dilakukan adalah meminta Kominfo RI untuk menutup atau memblokir situs tersebut di Indonesia.

Langkah yang kedua, menurut Iwan, adalah meminta agar Kemendikbud melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud agar lebih awas bila ada buku yang menjadi bahan ajar, merujuk ke situs-situs swasta non-pemerintah.

"Buku itu juga sudah banyak beredar di toko-toko di Jawa, tak hanya di Jawa Barat. Jadi lebih baik situsnya diblokir saja, daripada bukunya ditarik dari peredaran," kata Iwan, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved