Cerita Pengungsi Banjir
BREAKING NEWS, Pengungsi Korban Banjir di Indramayu Terpaksa Mengemis di Jalur Pantura, untuk Makan
Jalur Pantura Kabupaten Indramayu tampak dipenuhi para pengemis, berupa orang berdiri di pinggir jalan sambil memegang kardus, Kamis (11/2/2021).
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Tidak sedikit komunitas yang menyalurkan bantuan langsung dan tidak berkoordinasi dahulu dengan pemerintah.
"Makanya ada yang dapat bantuan lebih ada juga yang sedikit, karena penyaluran bantuan ada yang secara langsung, tidak semua lewat kita," ujar Camat Kandanghaur, Iim Nurohim.
Pada hari ini, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, juga meninjau langsung tenda pengungsian yang berada di Jalur Pantura.
Ia mengakui, dampak dari banjir ini sangat dirasakan masyarakat.
Di sepanjang Jalur Pantura, ia juga melihat banyak masyarakat yang memancing.
Warga memanfaatkan kondisi empang milik warga yang hancur diterjang banjir untuk mendapat ikan.
Hasil tangkapan ikan itu, mereka pergunakan sebagai bahan lauk-pauk makan keluarga.
Pemerintah Provinsi Jabar pun pada kesempatan itu memberikan bantuan senilai Rp 100 juta untuk korban bencana banjir di Kabupaten Indramayu.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang pertama hari ini memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp 100 juta, kemudian juga lewat bjb dari CSR-nya, kemudian juga bantuan sembako, dan lainnya," ujar dia.
Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada para masyarakat yang terdampak banjir untuk bersabar.
Ia juga berharap bencana banjir bisa secepatnya surut dan aktivitas warga bisa kembali normal.
"Saya kasihan dan mudah-mudahan mereka sabar," ucap dia.
Sekadar informasi, jumlah korban banjir di Kabupaten Indramayu diketahui mencapai 78.912 jiwa.
Data tersebut berdasarkan asesmen yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu sampai Rabu (10/2/2021) pukul 18.00 WIB. (*)