Gojek Bagikan Resep Sukses Berbisnis UMKM untuk Kembangkan Usaha di 2021
Sepanjang tahun 2020, Gojek telah menelurkan serangkaian solusi digital yang memudahkan UMKM bermigrasi ke bisnis online.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hadirnya pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor yang ada di Indonesia, termasuk dunia.
Menurunnya daya beli masyarakat sangat berpengaruh kepada keberlangsungan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan mengancam perkekonomian nasional.
Adanya momentum krisis ini justru menjadi lompatan untuk mengambil kesempatan dan berlalih ke platform online.
Sebagai tulang punggung roda perekonomian, UMKM berbasis digital diharapkan bisa membantu pengembangan usaha di tengah tantangan ekonomi di masa pandemi.
Melihat perubahan gaya hidup masyarakat akibat pandemi ini, sepanjang tahun 2020, Gojek telah menelurkan serangkaian solusi digital yang memudahkan UMKM bermigrasi ke bisnis online.
Melalui inisiatif #MelajuBersamaGojek, ratusan ribu UMKM semakin memahami pentingnya teknologi digital dalam bisnis, dan sukses bertahan di masa pandemi.
Belajar dari kesuksesan ini, Gojek membagikan resep dan tren usaha yang diprediksi akan laris di 2021 untuk semakin mendorong UMKM terus maju.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi, mengapresiasi dan mendukung Gojek yang secara konsisten telah melakukan berbagai inisiatif guna mendukung pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Pemerintah melakukan berbagai program lintas sektor untuk menjaga roda perdagangan terus berjalan, satu di antaranya dengan mendorong transaksi perdagangan di platform online.
"Kemitraan yang telah terjalin ini menjadi contoh pemanfaatan inovasi teknologi untuk memberikan solusi dari hulu ke hilir untuk pemberdayaan UMKM di Indonesia," ujar Lutfi, Selasa (9/2/2021).
Rangkaian solusi digital yang dihadirkan oleh Gojek dirancang secara khusus untuk menjawab semua kebutuhan UMKM dari hulu ke hilir.
Chief of Public Policy Gojek, Shinto Nugroho, memaparkan dari memudahkan UMKM mendaftar di GoFood lewat GoBiz, membantu efisiensi online seller lewat aplikasi Selly, hingga menyediakan lebih dari 20 opsi pembayaran non-tunai di Midtrans, beragam solusi Gojek telah mendapat sambutan positif dari para pelaku UMKM.
"Terbukti bahwa 92 persen UMKM merasa lebih cepat beradaptasi di masa pandemi dengan bergabung di Gojek," ujar Shinto.
Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung, mengatakan, pandemi Covid-19 telah menyadarkan semua orang, termasuk pelaku UMKM tentang pentingnya membuka usaha di platform digital.
"Hal ini terlihat dalam satu hari, hingga 3.000 UMKM mendaftar jadi merchant Gojek. Meskipun demikian, masih banyak pengusaha pemula yang membutuhkan dukungan untuk terus meningkatkan usahanya," ujarnya.
Satu cara mendukung UMKM terus melaju, Gojek membagikan sejumlah temuan menarik berdasar data internal di tahun 2020 yang diprediksi akan tetap menjadi tren usaha bagi UMKM di 2021.
Di antaranya adalah:
1. Tren usaha kuliner rumahan meningkat, dessert box dan rice bowl diprediksi jadi primadona
Data Gojek menemukan, usaha rumahan menjadi tren selama masa pandemi, dengan bisnis kuliner sebagai jenis usaha rumahan yang paling banyak dijalani.
Dari banyaknya usaha kuliner, mi pedas, minuman mix susu segar, dimsum udang rambutan menjadi beberapa menu yang paling dicari pelanggan GoFood selama tahun 2020.
GoFood juga memprediksi dessert box dan rice bowl akan menjadi kuliner terfavorit di 2021 berdasarkan meningkatnya jumlah pencarian menu tersebut di GoFood yang meningkat menjelang akhir tahun lalu.
2. Diskon dan pemasaran lewat media sosial jadi jurus jitu gaet pelanggan baru
Memberikan promosi lewat program diskon menjadi strategi pemasaran yang populer dipilih oleh mitra usaha Gojek untuk menggaet pelanggan.
Strategi ini juga kerap diikuti dengan pemasaran di kanal media sosial untuk memperluas jangkauan.
Sebanyak 42 persen pemilik usaha meningkatkan promosinya di media sosial.
Gojek juga sudah menyiapkan GoStore, satu fitur yang memudahkan pelaku usaha membuka toko online pribadi yang terintegrasi dengan media sosial.
3. Pilihan pembayaran nontunai semakin berkembang
Pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk mengurangi kontak fisik telah mendorong pergeseran gaya hidup konsumen menjadi serba cashless.
Data dari Midtrans, payment gateway terbesar di Indonesia mencatat empat metode pembayaran nontunai yang paling berkembang di 2020 adalah transfer bank, cicilan tanpa kartu, QRIS, dan GoPay.
Melihat tren ini, para pelaku UMKM dapat menambah opsi metode pembayaran untuk usaha mereka agar dapat semakin bersaing di pasaran.
4. Komunitas berperan penting untuk tingkatkan kompetensi
Jejaring komunitas sesama pelaku usaha membantu mengakselerasi kompetensi bisnis para umkm, khususnya bagi yang baru terjun ke dunia ini.
Wadah yang diciptakan Gojek, seperti Komunitas Partner GoFood (Kompag), A Cup of Moka (ACOM), Temu Midtrans, dan Bincang Biznis, membantu para mitra usaha mempelajari ilmu dan kemampuan baru dalam berdagang.
Misalnya saja, 77 persen mitra yang baru bergabung di Gojek yang baru bergabung mengaku telah mendapatkan keterampilan berjualan online dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Melangkah ke depan di tahun 2021, Gojek akan semakin memperkuat komitmennya untuk membantu UMKM supaya tetap berkembang dan produktif di tengah pandemi melalui lebih banyak inovasi teknologi dan nonteknologi. “
Mitra usaha Gojek, pemilik usaha Claypot Popo, Florence Calista, dan pemilik usaha batik Naraya, Andrina Effendi, optimis mengenai usahanya di tahun ini.
Florencia mengatakan, pada 2020 di awal pandemi semua orang kebingungan akan proses adaptasi.
"Di tahun ini sudah enggak akan kaget lagi akan setiap kebijakan pemerintah karena Claypot juga telah memanfaatkan fitur yang ada di Gojek," ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan brand asal Bandung, batik Naraya yang sudah mempersiapkan diri dengan situasi dan kondisi yang berlangsung.
"Kami akan terus mengembangkan usaha di platform online dan bekerja sama dengan Gojek untuk ekslpore kolaborasi lainnya," ujarnya. (*)