Weni Tania Meninggal Bukan karena Ditusuk Bambu, Ini Pengakuan Dani sang Pembunuh yang Mantan Pacar
Weni Tania tewas bukan karena tusukan bambu seperti saat mayatnya ditemukan. Hal itu terungkap berdasarkan keterangan Dani, sang pelaku pembunuhan.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
"Ya Benar, diamankan sekira pukul 14.30 WIB di kawasan Tarogong Kidul," kata Benny saat dimintai keterangan via WA oleh Tribun, Minggu (7/2/2021).

Sering tiba-tiba nangis
Weni Tania merupakan warga Kampung Ciloa Tengah, RT 003/RW 003, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja.
Satu sahabat korban, Viki Ruspiandi (21), mengatakan sahabatnya itu dikenal pendiam saat sekolah.
Viki menyebut dirinya dan korban telah bersama satu kelas hingga lulus di SMK PGRI Wanaraja (SMEA Aceng).
"Saya dan Weni sudah dari kelas 10 hingga lulus satu kelas terus. Dia orang baik," kata Viki.
Ia menyebutkan Weni adalah orang yang pendiam sejak duduk di bangku SMA dan terkadang suka menangis tanpa sebab.
"Kalau di kelas juga suka diam enggak banyak bicara, kadang suka menangis tanpa sebab. Sama saya sering ditanya kenapa, tapi tidak pernah mau jawab. Dipendam sendiri aja kayaknya," ungkap Viki.
Setelah lulus sekolah, Viki sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Weni.
Maka, dia merasa kaget ketika mendengar kabar terbaru sahabatnya itu.
"Kaget saat tahu mayat itu adalah sahabat saya," katanya.
Viki yang bekerja di PT KAI Stasiun Wanaraja itu berharap polisi bisa mengungkap penyebab kematian sahabatnya.
"Biar enggak simpang-siur lagi di medsos," ucapnya. (*)