Bantu Digitalisasi Produk UMKM, Daftarkan Produk di Program Icalan Lewat borongdong.id
Ada sejumlah syarat dan ketentuan yang mesti dipenuhi pelaku UMKM dan ekraf untuk menjadi mitra borongdong.id.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang sektor kesehatan, tetapi juga melumpuhkan perekonomian. Pembatasan mobilitas secara besar-besaran membuat roda produksi saha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berhenti bahkan ada yang gulung tikar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun intens berinovasi untuk terus membangkitkan UMKM. Salah satunya dengan menggagas program Icalan (Inovasi Cara Penjualan).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, Dedi Taufik, mengatakan dalam program Icalan, pihaknya bersama Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (Kreasi) Jabar dan bank bjb menghadirkan marketplace bernama borongdong.id.
"Pelaku UMKM dan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Jabar dapat memasarkan produknya di platform tersebut," kata Dedi melalui ponsel, Senin (8/2/2021).
Dedi menjelaskan, ada sejumlah syarat dan ketentuan yang mesti dipenuhi pelaku UMKM dan ekraf untuk menjadi mitra borongdong.id. Syarat dan ketentuan itu menjadi landasan dalam proses penyaringan.
Terdapat sejumlah keuntungan yang didapatkan pelaku UMKM dan ekraf apabila bergabung dalam borongdong.id. Pertama, produk menjadi terdigitalisasi. Pasar pun dipastikan akan meluas.
Selain itu, kata Dedi, pelaku UMKM dan ekraf memiliki kepastian pembeli. Dalam tahap awal, Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi sasaran prioritas.
• Beredar Kosmetik Palsu Krim Susu Domba di Padalarang, Pakai Cairan Kimia, Pelaku Ditangkap Polisi
"ASN kami pilih karena selama pandemi Covid-19 pendapatan mereka stabil. Kami juga akan membuat kampanye belanja produk UMKM adalah bela negara," ucapnya.
Sebagai mitra KreasiJabar dalam program Icalan, borongdong.id yang menyajikan produk-produk yang sulit terjual dengan cepat (slow moving) ini juga berperan untuk mempercepat transformasi digital UMKM dengan target penjualan mencapai 50.000 produk UMKM Jabar dalam waktu tiga bulan.
Guna menarik minat pasar, kata Dedi, pihaknya akan membuat promo dan diskon. Selain itu, pelaku UMKM dan ekraf bakal memberikan harga yang kompetitif sehingga ASN tertarik belanja di borongdong.id.
"Inovasi masih terus kita dorong. UMKM punya produk apa dan bagaimana memasarkannya, seperti diskon. UMKM dan ekraf pun diminta berinovasi dengan menghadirkan produk-produk yang memang dibutuhkan oleh pasar. Setelah ASN, borongdong.id juga nantinya dapat diakses masyarakat umum," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Kusmana Hartadji mengatakan, pihaknya sudah mendata produk-produk UMKM dan pesantren yang tergabung dalam UMKM Juara maupun One Pesantren One Product (OPOP).
• Pengangkutan dan Pengerukan Sampah di Waduk Jatigede akan Dilakukan Seminggu Sekali
“Lewat pelaku UKM dan pesantren yang terlibat di program UMKM Juara dan One Pesantren One Product (OPOP) telah dihasilkan pelaku usaha unggulan dan potensial untuk didigitalisasi dan dipasarkan secara online.” ucapnya.
Kusmana pun berharap kepastian pasar dapat mendorong UMKM untuk terus berinovasi dan menjadi mitra borongdong.id.