Alat EWS Hasil Patungan Warga Dipasang di Sungai Citarum, Biar Orang Karawang Waspada Banjir

untuk hal yang dilakukan oleh Arif Munawir (33) dan kawan-kawan dalam sebuah komunitas Sigap Citarum.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Ichsan
tribunjabar/cikwan suwandi
Alat EWS Hasil Patungan Warga Dipasang di Sungai Citarum, Biar Orang Karawang Waspada Banjir 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG -  Rakyat bantu rakyat, itu mungkin istilah yang tepat untuk hal yang dilakukan oleh Arif Munawir (33) dan kawan-kawan dalam sebuah komunitas Sigap Citarum.

Melewati gang sempit wilayah perkotaan Kampung Nagasari Dalam, RT 002, RT 001, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Arif dan Yazid Alfaizun membawa seperangkat kotak biru kecil.

Tepat di pinggir kotak tersebut terpasang tiga lampu dengan warna berbeda hijau, biru dan merah yang nantinya memiliki arti tanda yang berbeda.

Setelah melewati gang yang hanya bisa dilewati satu sepeda motor, Arif dan Yazid mulai menuruni anak tangga untuk sampai ke bantaran Sungai Citarum.

Tepat di bantaran, terlihat sebuah tangga besi dan pipa panjang setinggi dua meter yang memiliki garis warna serupa dengan lampu-lampu pada kotak, sudah terpasang sebelumnya.

Kapolsek Metro Jakarta Barat Dilaporkan ke Propam, Dinilai Berpihak saat Pemagaran Tanah Sengketa

Siang itu,  Arif dan Yazid akan memasang sebuah alat peringatan bencana banjir atau memasang alat early warning system (EWS).

Arif sibuk mengotak-atik kotak yang disebutnya sensor ultrasonik penanda bencana banjir. Dari atas bantaran, Yazid mulai menarik kabel listrik yang akan disambungkan ke rumah warga sekitar  Maemunah (27).

"EWS ini dibuat dari hasil patungan (gotong royong) masyarakat bantaran Sungai Citarum," kata Arif dari komunitas Sigap Citarum kepada Tribun Jabar, Sabtu (6/2/2021).

Butuh waktu sekitar 4 jam, Arif dan Yazid untuk memastikan EWS yang dipasang tersebut berfungsi dengan baik. 

Arif menjelaskan, EWS tersebut hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 500 ribu. Sensor ultrasonik-nya dibuat oleh tiga siswa Jurusan Teknik Elektro Industri SMK N 1 Rengasdengklok.

Alat ini dibuat dalam waktu sekitar dua bulan. Pada alat itu terdapat lampu hijau, biru, dan merah sebagai indikator tingkat kewaspadaan.

Kemudian, untuk tangga dan pipa dibuat oleh masyarakat bantaran Sungai Citarum dekat alun-alun Karawang.

Foto USG Kandungan Nadya Mustika, Usia Kehamilan Kurang Lebih 7 Bulan, Anak Cewek atau Cowok?

"Latar belakangnya, karena di Citarum hilir ini belum memiliki EWS untuk peringatan dini bencana banjir di Karawang," katanya.

Menurut Arif,  EWS yang terpasang di Bantaran Citarum Kelurahan Nagasari merupakan peringatan dini bencana banjir bagi warga di sekitar Alun-alun Karawang, Perum Karaba, Gempol, dan Tunggakjati yang langganan banjir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved