Wah Ustaz Ujang Bustomi Datangi 'Kampung Mati' Tarikolot Sidamukti Majalengka, Ini yang Ditemuinya

Tampaknya, Ustadz Ujang Bustomi yang dikenal sebagai Ustaz sejuta subscriber di kanal youtubenya ini ikut penasaran dengan adanya 'Kampung Mati'.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa
Tangkapan layar Ustadz Ujang Bustomi mendatangi 'Kampung Mati' di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka. 

"Dengan siapa saya bicara?" tanya Bustomi kepada makhluk astral yang singgah di seorang berbaju merah.

Akhirnya, Bustomi bisa berinteraksi dengan penjaga 'Kampung Mati' bernama Ki Jantro.

Dalam pengakuannya, Ki Jantro sendiri merupakan punggawa Prabu Siliwangi.

Kompak Merangkak Naik Mulai Februari 2021, Ini Harga City Car Baru, dari Honda sampai Renault

Saat berinteraksi, Ki Jantro mengatakan bahwa seringnya bencana pergerakan tanah di Blok Tarikolot merupakan faktor alam.

Yang jelas, Ki Jantro mengajak untuk selalu taat kepada Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.

Hal itu agar selalu dijauhi oleh marabahaya termasuk adanya bencana.

Dalam kesempatannya itu juga, Ustaz Ujang Bustomi mempertanyakan apakah 'Kampung Mati' ini bisa ditempatkan lagi oleh para warganya.

Ia pun mengajak Ki Jantro bisa membaur dengan masyarakat agar ke depan bencana pergerakan tanah bisa diantisipasi oleh para warga.

Namun, pengakuan Ki Jantro yang dianggap Ujang Bustomi menyombongkan diri, membuat Ustaz sejuta subscriber ini menyudahi interaksinya.

Diberikan sebelumnya, sebutan 'Kampung Mati' kian disematkan ke Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.

Hal itu lantaran, ratusan rumah yang berada di sekitar blok tersebut ditinggal oleh para penghuninya.

Alasannya, wilayah tersebut termasuk menjadi daerah zona merah bencana alam.

Dua bencana pergerakan tanah skala besar juga pernah terjadi antara waktu rentang sekitar 2006 dan 2016.

Sekjen Demokrat Bantah Tuduh Menteri Terlibat Kudeta Ketua Umum AHY

Oleh karena itu, Pemerintah merelokasi ratusan Kepala Keluarga (KK) untuk pindah ke tempat lebih aman.

Namun, Pemerintah tak sepenuhnya berhasil membawa ratusan KK tersebut.

Pasalnya, hingga saat ini masih ada delapan KK yang masih menempati wilayah yang kian hari makin menyeramkan.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved