Wah Ustaz Ujang Bustomi Datangi 'Kampung Mati' Tarikolot Sidamukti Majalengka, Ini yang Ditemuinya
Tampaknya, Ustadz Ujang Bustomi yang dikenal sebagai Ustaz sejuta subscriber di kanal youtubenya ini ikut penasaran dengan adanya 'Kampung Mati'.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Viralnya 'Kampung Mati' di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka sejak sepekan terakhir, menjadi perhatian dari berbagai kalangan.
Salah satunya Ustaz Ujang Bustomi yang memiliki Padepokan Anti Galau di Cirebon.
Tampaknya, Ujang yang dikenal sebagai Ustaz sejuta subscriber di kanal youtubenya ini ikut penasaran dengan adanya 'Kampung Mati'.
Kunjungannya ke 'Kampung Mati' itu, Ustaz Ujang Bustomi juga mengunggah perjalanannya di kanal youtubenya.
Dalam video berdurasi 22.50 menit itu, Ujang Bustomi berdiri di sebuah rumah yang sudah kumuh ditinggal penghuninya.
Menggunakan kaos putih dan sorban berwarna hitam, ia menyapa para pengikutnya dengan menyebut dirinya kini berada di Majalengka.
"Kini saya ada di Majalengka, halo warga Majalengka, i'm friend. Ada di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka," ujar Bustomi.
• Dituduh Menggores Motor, Remaja 15 Tahun Dianiaya Tetangga, Dijambak hingga Diseret
Ia pun menyebut, kedatangannya di 'Kampung Mati' itu akan menelusuri dari sisi gaib.
Dirinya akan berinteraksi dengan makhluk astral sebagai penunggu di kawasan tersebut.
Ustaz Ujang Bustomi ditemani oleh Kepala Desa Sidamukti, Karwan.
Ia pun berdialog dengan si pemilik kawasan terkait sejarah Blok Tarikolot itu.
"Jadi, di sini ada sekitar 180 rumah yang ditinggalkan oleh para pemiliknya. Kejadian awal bencana terjadi tahun 2006 hingga setiap tahunnya ada pergerakan, itu yang membuat warga meninggalkan kampung ini (Blok Tarikolot)," jawab Karwan.
Tak puas hanya berinteraksi dengan si Kepala Desa, Ustaz Ujang Bustomi menelusuri lebih jauh dengan warga yang memiliki ilmu batin.
Ia pun meminta seorang warga lainnya untuk dijadikan tempat singgahan makhluk astral sang penunggu 'Kampung Mati'.
"Dengan siapa saya bicara?" tanya Bustomi kepada makhluk astral yang singgah di seorang berbaju merah.
Akhirnya, Bustomi bisa berinteraksi dengan penjaga 'Kampung Mati' bernama Ki Jantro.
Dalam pengakuannya, Ki Jantro sendiri merupakan punggawa Prabu Siliwangi.
• Kompak Merangkak Naik Mulai Februari 2021, Ini Harga City Car Baru, dari Honda sampai Renault
Saat berinteraksi, Ki Jantro mengatakan bahwa seringnya bencana pergerakan tanah di Blok Tarikolot merupakan faktor alam.
Yang jelas, Ki Jantro mengajak untuk selalu taat kepada Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.
Hal itu agar selalu dijauhi oleh marabahaya termasuk adanya bencana.
Dalam kesempatannya itu juga, Ustaz Ujang Bustomi mempertanyakan apakah 'Kampung Mati' ini bisa ditempatkan lagi oleh para warganya.
Ia pun mengajak Ki Jantro bisa membaur dengan masyarakat agar ke depan bencana pergerakan tanah bisa diantisipasi oleh para warga.
Namun, pengakuan Ki Jantro yang dianggap Ujang Bustomi menyombongkan diri, membuat Ustaz sejuta subscriber ini menyudahi interaksinya.
Diberikan sebelumnya, sebutan 'Kampung Mati' kian disematkan ke Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.
Hal itu lantaran, ratusan rumah yang berada di sekitar blok tersebut ditinggal oleh para penghuninya.
Alasannya, wilayah tersebut termasuk menjadi daerah zona merah bencana alam.
Dua bencana pergerakan tanah skala besar juga pernah terjadi antara waktu rentang sekitar 2006 dan 2016.
• Sekjen Demokrat Bantah Tuduh Menteri Terlibat Kudeta Ketua Umum AHY
Oleh karena itu, Pemerintah merelokasi ratusan Kepala Keluarga (KK) untuk pindah ke tempat lebih aman.
Namun, Pemerintah tak sepenuhnya berhasil membawa ratusan KK tersebut.
Pasalnya, hingga saat ini masih ada delapan KK yang masih menempati wilayah yang kian hari makin menyeramkan.