Kisah dr Qori Lestari, Anak Buruh Bangunan jadi Dokter, Cita-citanya Sekolahkan Anak Tidak Mampu

Dokter cantik dr Qori Lestari (25) adalah putri sulung dari pasangan Kartim Kurniawan dan Yeti Suhartini

Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Ichsan
tribunjabar/daniel andrean damanik
Kisah dr Qori Lestari, Anak Buruh Bangunan jadi Dokter, Kini Cita-citanya Sekolahkan Anak Tidak Mampu 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dokter cantik dr Qori Lestari (25) adalah putri sulung dari pasangan Kartim Kurniawan dan Yeti Suhartini. Kartim Kurniawan, sang ayah sehari-hari bekerja sebagai Buruh Bangunan.

"Bapak kerja sebagai buruh, ibu sebagai ibu rumah tangga. Buruh bangunan ya, tukang. Saat ini bapak sudah saya minta untuk berhenti bekerja, karena saya merasa bahwa penghasilan dari saya sudah bisa membantu kehidupan kami," kata dr Qori Lestari kepada Tribun Jabar, Sabtu (06/2/2021).

Selama kuliah kedokteran di Universitas Padjadjaran (Unpad), dr Qori Lestasri hanya mendapat uang saku perhari senilai Rp 30 ribu. Setelah dipotong untuk ongkos, dari uang sebesar itu hanya tersisa Rp 4 ribu untuk biaya makan selama di kampus.

Untuk mengakalinya, dr Qori Lestari selalu membawa bekal makanan jika hendak ke kampus.

Setelah Gagal Nikah, Ayu Ting Ting Malah Apes, Kena Razia di Jalan, Wali Kota Bogor: Mau Kemana Neng

Selama menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Unpad pada 2012-2017, Ia tidak kos.

Setiap hari pergi pulang dari Baleendah ke Jatinangor. Itu menggunakan Bus Kota dan angkutan umum.

"Tapi waktu Koas di RS Hasan Sadikin Bandung, saya ngekos, biaya kost perbulannya Rp 700 ribu. Jadi selama koas, uang jajan bertambah yang awalnya Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu," katanya.

Berbagai keterbatasan uang sempat membuatnya minder bahkan pernah menerima "bullying".

Tapi, ia bersyukur masih banyak teman-temannya yang membantu dan mendukung semasa kuliah.

Demi menambah uang jajan, berbagai cara dilakukan dokter muda ini. Berjualan sweater, sepatu, bahkan menjadi taken (model) fotografi hingga model "makeup". 

Bahkan, Ia pernah terpaksa harus bolos kuliah karena harus mencari tambahan uang.

"Saya pernah bolos saat kuliah, sampai ditegur pihak akademik. Saya menjelaskan bahwa saya mencari uang. Akhirnya pihak kampus sangat baik dan menerima kejujuran saya. Syukur saya bisa lulus pada mata kuliah tersebut. Ini hikmah dari kejujuran," katanya.

Selama Pandemi Covid-19, Polisi di Majalengka Ini Bagikan Kuota Gratis Buat Belajar Daring Murid SD

dr Qori Lestari
dr Qori Lestari (tribunjabar/daniel andrean damanik)

Sejak SD hingga kuliah, Qori mengaku cukup berprestasi. Sejak SD Ia selalu meraih juara umum dan SMA dia juga selalu pada posisi 10 besar di kelasnya. 

Namun, ia mengaku tidak tergolong siswi yang rajin dan gila belajar, tapi Ia bersyukur bisa tetap berprestasi.

Biaya kuliah di kedokteran yang cukup tinggi, bisa diantisipasi dan terselesaikan melalui program Bidik Misi. Sehingga, biaya kuliahnya tidak menjadi beban dari orang tuanya. 

"Ibu saya sempat melarang saya untuk untuk menerima beasiswa kedokteran, karena takut tak sanggup melanjutkan karena biaya yang tinggi. Namun, saya tetap semangat dan meyakinkan orangtua bahwa saya tidak akan menyusahkan mereka," katanya, kedua matanya tampak berkaca-kaca mengingat perjuangannya dulu.

Cita-cita dokter muda ini sejak kecil adalah sebagai seorang pengusaha. Namun, Ia menerima anugerah dari Allah untuk menjadi seorang dokter.

Bukan tanpa alasan, menjadi seorang dokter, baginya tidak ada sama sekali berpikir untuk sepenuhnya mencari uang dari kedokteran, tapi lebih mencari sisi kemanusiaan.

"Keluargaku kan keluarga tidak mampu, jadi dulu, tetangga, keluarga banyak yang kesulitan untuk meraih fasilitas kesehatan karena ekonomi yang tidak sanggup. Jadi, kalau saya sekarang menjadi dokter, tujuannya agar tidak ada lagi keluarga ataupun tetangga yang tidak sembuh hanya karena keterbatasan ekonomi," katanya.

Malangnya Weni Tania yang Tewas Mengenaskan, Pernah Posting Kangen Alm Ayahnya, Ia Disebut Menyusul

Prestasi lain dr Qori Lestari adalah menjadi dokter di usia 22 tahun. Hanya dalam kurun waktu 5 tahun, dia bisa menyelesaikan kuliahnya di kedokteran Unpad.

Lulus di usia muda dan menjadi dokter, karena Qori saat Sekolah Dasar di usia 5 tahun. Lebih cepat satu tahun dibandingkan yang lainnya. Saat menjalani koas, dr Qori Lestari kembali melanjutkan kuliah Magister Managemen di Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung.

Gelar MM nya pun diraihnya hanya dalam kurun waktu satu setengah tahun. Dari awal 2017 hingga akhir 2018. Baginya, jika semakin tinggi sekolah, maka nilai diri pun akan semakin baik. 

Tidak puas hanya meraih gelar magister, rencananya, pada akhir tahun 2021 atau awal 2022, ia kembali ingin sekolah untuk dokter spesialis. 

Sebelum mencapai impian tersebut, ternyata dr Qori Lestari sudah memliki wadah di media sosial untuk membantu anak-anak yang berprestasi namun kekurangan secara ekonomi. 

Wadah tersebut diberikan nama @yuksekolah.id pada akun Instagram. Cita-cita jangka panjanganya melalui wadah tersebut, bisa menjadi besar berupa yayasan "foundation" . 

"Yuk sekolah ini akan saya mulai lagi dan hidupkan lagi, agar anak-anak yang kurang beruntung seperti saya dahulu, bisa merasakan pendidikan setinggi-tingginya," katanya.

Rencananya, pada tahun ini, dr Qori Lestari akan meluncurkan produk kecantikan.

Covid-19 Masih Tinggi, Garuda Indonesia Yakinkan Penerbangan Jadi Transportasi Teraman

Ia sekarang masih terus berusaha agar usahanya berjalan lancar agar dia tetap bisa membantu orang banyak dari sisi kedokteran

Saat ini, Qori sudah merasakan kehidupan keluarganya khususnya secara ekonomi, semakin membaik.

Meskipun belum berumah tangga, tapi Qori mengaku sudah menjadi tulang punggung keluarga. Bahkan beberapa keponakan ataupun sepupunya, ada yang dibantunya.

Jika melihat kondisi dan penampilannya saat ini, sepertinya tidak meyakinkan kalau dr Qori Lestari merupakan anak seorang buruh bangunan. 

Ia berpesan, bagi anak-anak yang saat ini merasa tidak sanggup untuk melanjutkan kuliah dan tidak berani bermimpi tinggi, agar terus berjuang. Alasannya, ia yang merupakan anak Buruh Bangunan juga bisa bermimpi tinggi. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved