Virus Corona di Jabar
VIDEO Virus Corona Merebak, Tak Ada Warga Kampung Adat di Sukabumi yang Terpapar Covid-19
Apa rahasia warga kampung adat Kasepuhan Ciptagelar yang tidak terkena Covid-19?
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: yudix
Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah hampir satu tahun terhitung sejak pertama kali masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu.
Walaupun sudah hampir memasuki satu tahun pandemi Covid-19, tidak satu pun warga Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar yang terpapar virus corona atau positif Covid-19.
Diketahui, Kasepuhan Ciptagelar berada di wilayah dusun Sukamulya, Kampung Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
• Foto Terbaru Ariel Noah, Kali Ini dengan BCL, Penggemar Tiba-tiba Bahas Soal Agnez Mo
Apa rahasia warga kampung adat Kasepuhan Ciptagelar yang tidak terkena Covid-19?
Ketua Adat Kasepuhan Ciptagelar, Abah Ugi Sugriana Rakasiwi mengatakan, sejak pandemi masuk ke Indonesia, warga kampung adat sangat mematuhi anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan.
"Untuk pandemi Covid alhamdulillah untuk di wilayah kasepuhan belum ada yang terpapar. Untuk kedepannya waspada terus, sama ikut peraturan pemerintah. Pas awal pandemi abah juga sosialisasi kepada warga kasepuhan, membuat buku tentang apa sih corona dan sebagainya, terus membuat pamflet-pamflet untuk disebar di wilayah kasepuhan," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id, Sabtu (30/1/2021).
Abah Ugi berharap, warga semakin tertib dan mentaati aturan pemerintah supaya tidak terpapar Covid-19.
"Mudah-mudahan dengan adanya pandemi sekarang ini semakin tertib lagi, kita juga membatasi yang keluar masuk, yang datang bertamu dibatasi. Terus beberapa protokol yang datang juga tertib agar tidak membawa virus," jelasnya.
• Biodata Marco Panari, Adik Angela Gilsha yang Meninggal, Ini Karir dan Kehidupan Pribadinya
"Kita warga sendiri, kalau warga kan hidupnya disini aja di kasepuhan aja jarang keluar, kalau keluar juga kita batasi, jangan sampai ke kota-kota besar yang istilahnya zona merah kita kasih tahu. Kalau itu kota yang mau ditangin itu bagus (tidak ada Covid-19) baru kita datangin, paling warga di abah gimana caranya kita disini aja sementara," ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengecekan kesehatan kepada warga kasepuhan yang baru pulang dari luar kota.
"Yang keluar masuk kita batasi, terus kita cek jalau ada yang berkunjung ke kota pulang dari luar kota pulangnya kita tes takutnya sakit apa, gimana. Jadi tetap untuk anjuran pemerintah protokol kesehatan 3M tetap warga juga diwajibkan. Apalagi kalau udah bepergian terus lulang itu mandi dan sebagainya," terangnya.