Tilang Elektronik di Kota Bandung
Tanggapan Warga Bandung Bakal Diterapkan Tilang Elektronik, Setuju Agar Tak Ada Lagi Kucing-kucingan
Ini tanggapan sejumlah warga Kota Bandung mengenai rencana penerapan tilang elektronik.
Penulis: Cipta Permana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tilang elektronik atau e-TLE akan diberlakukan di Kota Bandung.
Ada sembilan titik ruas jalan yang akan ditempel CCTV untuk penerapan program yang dicanangkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sembilan titik tersebut, berada di sejumlah persimpangan yakni, Simpang Buahbatu, Simpang Pelajar Pejuang-Turangga atau Martanegara-Lingkar Selatan, Simpang Ahmad Yani-Riau, Simpang Pahlawan-Surapati, Simpang Dago-Cikapayang, Simpang Pasteur, Simpang Asia Afrika-Otista, dan Simpang Lima Kosambi.
• BREAKING NEWS, Baru Saja Gempa Mengguncang Pangandaran, Terasa Sampai Garut Selatan, Ini Kata BMKG
• Biasa Lawan Dukun Santet & Tangkap Tuyul, Ujang Busthomi Takut Saat Akan Divaksin,Ini yang Dirasakan
Rencana penerapan e-tilang atau tilang elektronik di Kota Bandung pun menuai beragam tanggapan dari masyarakat, di antaranya seorang pengendara roda dua, Sari Sulastri (40).
Warga Margahayu Raya, Kota Bandung ini mengapresiasi langkah Polri tersebut, dalam upaya mendisiplinkan pengguna lalu lintas.
Terlebih, ia menilai selama ini, pengendara lalu lintas kerap kucing-kucingan dengan petugas dan hanya patuh jika ada operasi razia yang digelar.
"Saya pribadi setuju dengan adanya e-tilang ini untuk mendisiplinkan pengendara motor atau mobil yang melanggar, soalnya saya suka lihat kalau lewat perapatan Buah Batu, ada yang pakai motor enggak di helm atau boncengan bertiga. Kalau ada petugas, pas lampu merah mereka berhenti di pinggir jalan, pas lampu hijau tancap gas, malahan kadang enggak mikir pengendara lain," ujarnya saat ditemui di Jalan Tata Surya, Kota Bandung, Senin (1/2/2021).
Meski demikian, ia berharap agar upaya pengawasan aturan harus maksimal dilakukan, sehingga CCTV tidak hanya menjadi hiasan perempatan jalan saja.
"Mudah-mudahan, adanya fasilitas ini bisa dimanfaatkan secara efektif, agar pelanggaran dan tingkat kecelakaan di Kota Bandung semakin turun," ucapnya.
Pengendara motor lainnya, Ahmad Suryana (60) warga Kiaracondong mengaku ragu dengan fungsi dan efektivitas dari e-tilang.
Sebab menurutnya selama ini kinerja CCTV milik Dinas Perhubungan saja kurang efektif diberlakukan di Kota Bandung.
Bahkan tingkat pelanggaran lalu lintas masih tetap tinggi.
"Sekarang kita lihat, Kota Bandung sudah punya CCTV punya Dishub kalau tidak salah, tapi pelanggaran tetap terjadi, malahan yang melanggar, misalnya yang terobos lampu merah atau enggak pake helm, tetap ada meskipun ada petugas di situ. Jadi saya harap Pemerintah efektifkan dulu penindakan pelanggarannya, jangan dulu bicara fasilitas ini itu," ucapnya.
• AHY Duga Anak Buah Jokowi Akan Kudeta Partai Demokrat, PDIP: Buktikan Saja
• Begini Penjelasan BMKG Soal Gempa Bumi Guncang Pangandaran Malam Ini, Terasa Sampai Garut Selatan