Pemulihan Bekas Lahan Longsor Cimanggung, Mulai dari Reboisasi hingga Pemasangan Borpile

Pemerintah Kabupaten Sumedang bakal segera melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi lahan bekas longsor

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, saat menanam pohon di lahan bekas longsor di Kampung Bojongkondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (31/1/2021). 

Laporan Warawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten Sumedang bakal segera melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi lahan bekas longsor di Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Dalam tahap awal, Pemkab Sumedang sudah mulai melakukan reboisasi dengan menanam 2.000 pohon di lokasi longsor dengan luas 2,5 hektare dan 6.000 pohon di daerah zona merah seperti Perumahan Satria Bumintara Gemilang (SBG) juga bakal ditanami.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, mengatakan, selain melakukan reboisasi, pihaknya juga akan memperbaiki tebing yang mengalami longsor dengan cara dipasang borpile oleh BBWS.

"Sekaligus kita rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk drainase karena air harus dialirkan. Jangan sampai gak dialirkan, akhirnya akan mengakibatkan pergeseran tanah," ujarnya saat ditemui di lokasi longsor, Minggu (31/1/2021).

Sepak Terjang Nurhadi, Korupsi Buron Ditangkap Dijebloskan ke Bui, Kini Tonjok Petugas KPK

Selain drainase dan lereng, pihaknya juga bakal memperbaiki terasering, termasuk ditanami tanaman yang keras supaya akarnya bisa mengikat tanah,  menyerap air dan tentunya menghasilkan oksigen.

"Kami juga sudah putuskan, untuk lahan zona merah yang tidak boleh ditempati akan dijadikan taman," kata Dony.

Rencananya lahan tersebut akan dijadikan taman peringatan, dan taman lesatri dengan dipenuhi pohon, sehingga taman itu, nantinya akan hijau dan lebih asri.

"Lahan itu akan kami hijaukan, akan kami reboisasi, rehabilitasi dan rekonstruksi, sehingga kedepannya tidak terjadi lagi longsor dan banjir," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BBWS Citarum, Anang Muchlis, mengatakan, pihaknya akan segera melaksanakan pengamanan di lokasi longsor tersebut dengan formasi Borepile sesuai instruksi dari Kementerian PUPR.

Borepile tersebut, kata Anang, sejenis pondasi dengan elemen beton bertulang yang dimasukkan ke dalam lubang bor dalam tanah.

Disebut Ngga Mau dipoligami, Pisah Dari Sahrul Gunawan, Ini Kabar Indriani Berjuang Demi Anaknya

"Kita cor dengan formasi dan jarak selebar lokasi yang longsor dengan harapan tanah tidak bisa bergerak lagi," kata Anang beberapa waktu lalu.

Dalam pemasangan borpile itu, kata Anang, nantinya akan dilakukan pengeboran sedalam 8 meter dengan 25 penyangga yang posisinya di atas mesjid yang terkena longsor.

"Kita lakukan Borepile dengan harapan tanah tidak ada yang melorot lagi," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved