Dua Tahun Ambruk, Jembatan yang Menghubungkan 2 Kecamatan di Sumedang Kini Bisa Digunakan Kembali

Sejak dua tahun lalu, jembatan ini hancur tergerus air sungai, sehingga tidak bisa digunakan oleh warga dari dua kecamatan

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budiwiryanto saat meresmikan jembatan gantung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Jembatan gantung Siliwangi 1 yang berada di atas Sungai Cibodas dan Cikandung, Kabupaten Sumedang, kini bisa kembali digunakan warga karena sudah selesai dibangun oleh anggota TNI.

Pembangunan jembatan yang dilakukan oleh anggota Kodam III/Siliwangi ini menghubungkan Dusun Pasirwareng, Desa Ranggasari, Kecamatan Surian dengan Dusun Pasiripis, Desa Karangbungur, Kecamatan Buah Dua.

Sejak dua tahun lalu, jembatan yang saat ini memiliki panjang 130 meter dengan lebar 1,5 meter itu hancur tergerus air sungai, sehingga tidak bisa digunakan oleh warga dari dua kecamatan hingga akhirnya mendapat perhatian dari anggota TNI.

Kades Karangbungur, Yayat Ruhdiat mengatakan, jembatan gantung tersebut sebenarnya sudah ada sejak Tahun 2017 dan pernah dikunjungi Gubernur Ahmad Heryawan, namun di akhir 2018 hancur tergerus arus Sungai Cikandung.

"Kalau yang dulu panjang jembatan dari bibir sungai ke bibir sungai lainnya 60 meter. Jembatan sekarang Pondasinya pun mencapai 2 meter," ujarnya saat ditemui seusai peresemian Jembatan Siliwangi 1, Sabtu, (30/1/2021).

Bahkan, kata dia, jembatan ini dulunya hanya menggunakan lantai bambu yang dianyam, sedangkan setelah dibangun anggota TNI, bahannya menggunakan papan kayu jenis Waru dan Formis.

"Pengerjaan jembatan dimulai sejak 11 Januari 2021 dengan mengerahkan unsur TNI, warga masyarakat setempat, organisasi kepemudaaan, dan pihak-pihak lainnya," kata Yayat.

Curhat Tim Pemulasaran Covid-19 Indramayu, Khawatir Tragedi Dorong Mobil Karena Habis BBM Terulang

Warga Dusun Pasiripis, Eem Suhama (65), mengaku senang dengan adanya Jembatan Siliwangi I ini karena warga dari dua desa sangat membutuhkan akses jembatan tersebut.

"Sebelum dibangun, saya sering menyebrangi sungai untuk keperluan keluarga di Desa Ranggasari," katanya.

Dirinya terpaksa harus menyebrang sungai karena selama dua tahun jembatan tersebut tidak bisa digunakan sama sekali, sedangkan jalan alternatif jaraknya cukup jauh.

"Sudah dua tahun tidak ada jembatan, sekarang sangat senang sudah ada jembatan lagi, jadi tidak usah turun ke sungai lagi," katanya.

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budiwiryanto, mengatakan, pembangunan jembatan tersebut adalah inisiatif Vertical Rescue Indonesia (VRI) yang menggandeng pihak TNI melalui program Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung untuk Indonesia.

Program tersebut, kata Pangdam, untuk membantu warga di Indonesia, termasuk warga di Kabupaten Sumedang yang membutuhkan jembatan gantung setelah jembatannya hancur pasca bencana alam.

"Harapannya adalah membantu masyarakat yang hubungan antar desanya terputus. Ini sangat mulia sekali. Oleh karena itu, selaku Pangdam III Siliwangi sangat mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh VRI di bawah pimpinan Kang Tedi Ixdiana ini," ucapnya.

Curhat Tim Pemulasaran Covid-19 Indramayu, Khawatir Tragedi Dorong Mobil Karena Habis BBM Terulang

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved