Ratusan Orang Geruduk Kantor PT GMN, Duit Miliaran Rupiah Hilang Setelah Investasi Kayu Jabon

Ratusan orang perwakilan investor kayu Jabon dari berbagai provinsi se-Indonesia, menggeruduk kantor Mulia Sejahtera

Penulis: Cipta Permana | Editor: Ichsan
tribunjabar/cipta permana
Ratusan Orang Geruduk Kantor PT GMN, Duit Miliaran Rupiah Hilang Setelah Investasi Kayu Jabon 

Sebab, untuk dapat menjadi member bisnis tersebut, banyak diantara mereka yang terpaksa menggadaikan kepentingan prioritas dengan harapan memperoleh keuntungan berlipat dari hasil investasi. Namun, kini harus menyesal dan hanya dapat gigit jari.

"Kami meminta komisaris, direktur, dan seluruh manajemen bertanggung jawab atas persoalan ini, karena tergiur dengan potensi keuntungan yang akan dihasilkan, beberapa investor ini ada yang rela menjual harta bendanya, rumah, maupun kendaraaannya, bahkan tabungan pendidikan anaknya, hingga membatalkan biaya pendaftaran perjalanan ibadah umrah dan hajinya demi investasi ini. Kami menagih janji dan tanggung jawab kalian (PT GMN), sebelum kami tagih di akhirat nanti," katanya.

Hal senada disampaikan oleh investor lainnya, Nurlaela Susanti asal Kalimantan Timur. Menurutnya, jumlah investor bisnis Kayu Jabon di Kalimantan Timur mencapai ribuan orang, dan kini menunggu kejelasan nasib dari hasil investasi yang telah dilakukan selama ini dengan total modal mencapai Rp 30 miliar.

Bahkan, menurutnya sebelum mendapat kejelasan dari investasi Jabon yang dilakukan ini, beberapa diantara mereka  telah meninggal dunia dan membuat surat kuasa kepada ahli warisnya untuk menuntut dan menagihkan janji PT GMN terhadap keuntungan dari hasil panen investasi bisnis tersebut.

"Untuk itu, kepada jajaran direksi perusahaan ini, mari tuntaskan apa yang menjadi kewajiban Anda yaitu menjual pohon. Kami tidak mau dan tidak peduli dengan apa yang Anda jual di luar itu (pohon Jabon), karena apa yangAanda jual wajib anda pertanggungjawabkan secepatnya, sebelum nyawa Anda dicabut oleh Allah SWT, " ujarnya geram di lokasi yang sama.

Nurlaela menambahkan ia sudah lelah dengan janji penyelesaian secara kekeluargaan yang tidak pernah kunjung menemukan titik solusi dari kewajiban perusahaan dalam membayarkan hasil investasi.

Bahkan, Ia mengaku khawatir bila seluruh aset dari PT GMN habis tidak berbekas, sehingga para pemilik aset atau investor tidak dapat mendapatkan haknya.

Foto-foto Ririn Ekawati Menikah dengan Ibnu Jamil, Cantiknya Tuai Pujian, Gaun Pengantinnya Indah

"Kami sudah lelah dengan menempuh jalur damai yang selalu diulur waktu, di PHP dan tidak pernah menemukan titik solusi akan kapan pembayaran keuntungan dilakukan. 

Bahkan, kami khawatir aset investasi kami hilang tidak berbekas tanpa adanya kejelasan penyelesaian masalah," katanya. 

Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi penggerudukan di kantor PT GMN, para investor selain membawa dokumen kepemilikan aset investasi, juga membawa dua buah karangan bunga berukuran besar, dengan nada kalimat duka cita atas meninggalnya anggota keluarga dari salah seorang direksi PT GMN.

Dalam tulisan karangan bunga tersebut, para investor tetap menuliskan penagihan janji dari kewajiban perusahaan dalam membayarkan hasil panen investasi bisnis Jabon.

Dalam aksi tersebut, tidak ditemukan seorang pun petugas dari PT GMN, termasuk anggota manajemen perusahan yang bersedia menemui para peserta aksi. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved