Anggota Legislatif Naik Pitam, Gedung Kebudayaan di Subang Habis Miliaran, Tapi Mirip Sarang Burung
Gedung Kebudayaan yang dibangun dengan APBD Provinsi mencapai Rp 33 Miliar terbengkalai dan berbentuk seperti sarang burung
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Gedung kebudayaan milik Provinsi yang terletak di kawasan Hutan Kota Ranggawulung Kabupaten Subang sempat menjadi perhatian para budayawan Subang, pembangunan gedung tersebut juga banyak menuai kritik dari para budayawan dan aktivis mahasiswa di Jawa Barat.
Pasalnya gedung yang dibangun dengan APBD Provinsi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud Jabar) tersebut mencapai Rp. 33 Miliar, justru hanya terbengkalai dan berbentuk seperti sarang burung, kendati demikian para budayawan Subang menjuluki gedung tersebut sebagai sarang merpati.
Mendengar kisah sengkarut gedung kebudayaan tersebut, Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Ali Rasyid lantas meninjau gedung Kebudayaan tersebut pada Selasa (26/1/2021).
Baca juga: Berharap Pesan Diterima dan Diterapkan, Polres Sumedang Pilih Cara Unik Sosialisasikan Prokes
Setelah meninjau beberapa struktur kontruksi bangunan, Anggota Legistatif yang merupakan mitra kerja Disparbud Jabar tersebut merasa geram, pasalnya anggaran yang dikeluarkan untuk gedung pusat kebudayaan tersebut tidak sebanding dengan hasil pekerjaan.
"Kami Komisi V baru tahu beberapa hari lalu makan nya kami tinjau kesini, tentu kita sangat prihatin melihat kondisi ini," kata Ali Rasyid ketika diwawancara Tribun.
Dia lalu menerangkan, sebelum meninjau gedung di Subang ia bersama anggota Komisi V yang lain telah meninjau gedung kesenian di Sumedang yang baru selesai dibangun akhir tahun lalu namun sudah ambruk.
Baca juga: Telan Dana 14 Miliar untuk Revitalisasi, Belum Diresmikan, Taman Kota di Daerah ini Ada yang Rusak
"Kami tadi ke Sumedang melihat kondisi yang sama, belum saja diresmikan sudah ambruk, dan ternyata disini juga mengalami persoalan yang sama," imbuhnya lagi.
Ali juga mengatakan pihaknya dari Komisi V akan menindaklanjuti temuan tersebut.
"Banyak hal yang kami pertanyakan, dari awal desain kontruksi, penganggaran hingga pembangunan, sampai berwujud seperti ini saya juga bingung gedung ini sebetulnya buat apa," katanya.
Masih dipaparkan Ali bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan gedung tersebut mencapai Rp. 33 Miliar.
Baca juga: Jalur Alternatif Majalengka-Kuningan Longsor, Pengendara Diimbau Waspada
"Yang saya tahu anggaran APBD yang dialokasikan mencapai Rp. 33 Miliar, sekarang dengan kondisi seperti ini baru terpakai Rp. 6 Miliar dan parahnya gedung ini masih belum bisa difungsikan," kata Ali.
Selanjutnya diketahui menurut penuturan Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Ali Rasyid, luas lahan yang digunakan untuk gedung Kebudayaan tersebut mencapai empat hektare.
"Sepanjang yang kami tahu bahwa lahan yang dipakai juga lahan milik negara, dan anggaran nya dari Provinsi tapi sampai sekarang hasilnya seperti ini, kata warga seperti sarang burung merpati dan malah jadi tempat mesum," tandasnya.
Mengenai temuan tersebut Ali berencana akan memanggil Dinas terkait guna membahas permasalahan tersebut.
"Kita lihat nanti, tentu akan kami bahas lebih lanjut, seharunya para budayawan dan seniman terlibat dalam pembangunan gedung in." kata Ali.
Baca juga: VIDEO-Jalur Cimaragas-Cidolog Ciamis Terancam Putus, Ada Tiga Titik Ambles di Blok Arit Raksabaya