Inilah Kisah Ulee, Disabilitas Asal Indramayu yang Ingin Hidup Mandiri Tanpa Merepotkan Orang Lain

Kedua kakinya yang lumpuh tidak menyurutkan semangat Ulee yang ingin hidup mandiri tanpa bergantung kepada siapa pun.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Istimewa
Ulee saat menunjukkan kaus jualannya di Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jumat (22/1/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ulee (33), seorang penyandang disabilitas asal Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, tetap berjuang bertahan hidup dengan serba-keterbatasan.

Kedua kakinya yang lumpuh tidak menyurutkan semangat Ulee yang ingin hidup mandiri tanpa bergantung kepada siapa pun.

Ulee menceritakan, kedua kakinya itu lumpuh saat ia masih remaja. Ia pun tidak mengetahui secara pasti penyebab hal tersebut harus ia alami.

Baca juga: Gelap Mata, Pria di Pangandaran Bacok dan Pukul Mantan Istri, Diduga Sakit Hati Ajakan Rujuk Ditolak

Baca juga: Awas! Ada Penipuan Berkedok Pembukaan Gelombang 12 Kartu Prakerja, Ini Beberapa Ciri-cirinya

Kini, kedua kakinya mengecil dan tidak bisa diluruskan.

Hal itu pulalah yang membuatnya saat itu tak bisa melanjutkan sekolah dan hanya lulus sekolah dasar (SD).

"Saya juga gak ngerti penyebabnya, tapi ya begitu kondisinya semakin parah pas mau masuk SMP terus sampai gak diterusin," ucapnya kepada Tribuncirebon.com, Jumat (22/1/2021).

Ulee mengaki ia sempat putus asa. Apalagi, sampai saat ini, ia belum berkeluarga dan masih bergantung pada orang tua.

Meski demikian, semangat untuk melanjutkan hidup itu kembali muncul saat Ulee mulai belajar mendongeng.

Samsudin, seorang pendongeng satwa langka yang sekaligus peraih penghargaan Kehati Award 2020 asal Kabupaten Indramayu, menginspirasi Ulee.

Ia mengatakan, berkat motivasi dan dorongan untuk terus berkarya, keinginan untuk hidup mandiri itu muncul.

Ulee pun mencoba peruntungan dengan berjualan kaus yang ia desain menggunakan foto Samsudin.

Kaus itu ia jual dengan harga Rp 120 ribu baik secara langsung maupun online.

"Saya juga suka dongeng satwa langka, sengaja dijadikan desain juga untuk mengenalkan satwa langka kepada masyarakat," ucapnya.

Selain berjualan kaus, Ulee juga membuat kerajinan miniatur dari limbah stik es krim.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved