Disebut ''Tumben, Kok Ganteng Kali'', Pria Ini Tersinggung dan Nekat Habisi Nyawa Teman Kosnya

Pria di Riau berinisial KS (45) alias Kuna alias Bai tersinggung dan nekat menghabisi nyawa teman kosnya gara-gara dibilang ganteng.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa via TribunWow.com
Pria di Riau berinisial KS (45) alias Kuna alias Bai tersinggung dan nekat membunuh teman kosnya gara-gara dibilang ganteng. 

TRIBUNJABAR.ID - Pria di Riau berinisial KS (45) alias Kuna alias Bai tersinggung dan nekat menghabisi nyawa teman kosnya gara-gara dibilang ganteng.

Korban bernama Susiato alias Yanto dan pelaku ternyata sama-sama berasal dari Sumatera Utara.

Namun, mereka tidak begitu saling mengenal sebelumnya.

Mereka berdua baru bertemu di tempat kosan.

Kejadian ini bermula dari korban yang menyebut pelaku ganteng.

Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadyanto mengatakan, ucapan tersebut dilontarkan korban kepada pelaku ketika sama-sama menginap di salah satu kos-kosan di Km 11 Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Senin (18/1/2021).

"Korban bilang ke pelaku. "Tumben, kok ganteng kali, mau ke mana?" Karena ucapan itu, membuat pelaku tersinggung," kata Gunar kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Kamis (21/1/2021), dikutip TribunJabar.id, Jumat (22/1/2021).

Setelah melontarkan kalimat itu, korban dan temannya, Soni Syah Dalimunthe hendak berangkat kerja.

Korban dan temannya itu berjualan peralatan rumah tangga menuju ke Desa Maredan, Kecamatan Tualang, Siak.

Tak disangka, pelaku menbuntuti korban dari belakang menggunakan sepeda motor.

Akhirnya, ketika tiba di Jalan Bakal, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, pelaku membacok korban dan temannya, Soni.

Baca juga: Hendar Bersama Istri dan Tiga Anak Bertaruh Nyawa, Nekat Tempati Rumah Meski Bahaya Mengancam

"Dua bacokan mengenai perut sebelah kanan korban, bacokan ketiga ke arah Soni dan mengenai Soni, dan kemudian Soni berhasil lari dari pelaku," kata Gunar.

Setelah membacok, pelaku melarikan diri ke Pekanbaru.

Sementara itu, Soni meminta bantuan kepada pengendara yang tengah melintas di jalan.

Dia pun membawa korban atau temannya tersebut ke Puskesmas Koto Gasib di Siak.

Nahas, saat dibawa ke Pusksemas, korban sudah meninggal dunia.

Kejadian pembunuhan tersebut pun dilaporkan ke Polres Siak.

Hingga akhirnya, pelaku ditangkap pada Selasa (19/1/2021) di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu.

"Pelaku sempat berusaha untuk melawan, namun berhasil kita amankan," kata Gunar.

Pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana juncto Pasal 338 KUHPiadana, dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.

"Jadi motif pembunuhan ini, karena pelaku merasa tersinggung disebut ganteng oleh korban," ujar Gunar.

Baca juga: Kisah Suster Mia, Gugur Usai Pertaruhkan Nyawa Menyelamatkan Bayi saat Gempa Mengguncang Mamuju

Tolak Diajak Rujuk, Pria Coba Bunuh Mantan Istri, Kepala Dipukul Kampak dan Per Mobil

Diduga merasa sakit hati karena tidak mau dirujuk kembali, mantan Istri di pukul kepalanya sampai 4 kali, Jum'at (21/1/2021).

Pemukulan itu terjadi, pada hari Jum'at tanggal (22/1) pukul 05:30, bertempat di Dusun Ciberem RT.01 RW .09 Desa Sidamulih, Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribun Jabar, pemukulan itu dilakukan oleh Saleh (65) warga Dusun Karangsari, Sidamulih, kepada mantan istrinya Ningsih (59) warga Dusun Cibereum, Sidamulih dengan menggunakan per bekas mobil dan kampak.

Percobaan pembunuhan dengan menggunakan per mobil dan kampak, dikarenakan pelaku merasa sakit hati karena mantan istrinya tidak mau rujuk kembali.

Menurut Anggota Unit Intel Kodim 0613/Ciamis, Sertu Hadianto menyampaikan, saat percobaan pemukulan, kebetulan dirinya tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Ya, kebetulan saya dekat dengan kejadian tersebut, dan saya tahu ketika warga meminta pertolongan," ujar Hadi kepada Tribun Jabar melalui rilis laporannya, Jum'at (22/1/2021).

Menurut laporan Hadi, Saat itu sekitar  pukul 05.00 WIB pelaku Saleh (65 thn) berangkat dari rumahnya dengan menggunakan sepeda motor menuju rumah korban Ningsih (59 thn).

"Tak lama setelah sampai dirumah korban Ningsih, pelaku langsung masuk kedalam rumah mantan istrinya tersebut," ucapnya.

Kebetulan, kata Hadi, saat itu Ningsih sedang berwudhu dikamar mandi untuk melaksanakan Shalat Subuh.

Dan sontak merasa kaget karena mendengar ada suara orang didalam rumahnya.

"Ningsih langsung keluar dari kamar mandi,  merasa kaget karena melihat ada mantan suaminya sudah berada didalam dapur rumahnya," kata Hadi.

Baca juga: Pengendara Bertaruh Nyawa Lintasi Deras Air yang Tutupi Jalan di Desa Malangsari Indramayu

Dan ia memaparkan, pelaku itu langsung menyerang korban dengan menggunakan per bekas mobil yang sengaja dibawa pelaku untuk mengaiaya korban serta menggunakan kapak kecil yang berada dirumah korban.

"Karena korban merasa terancam, dan mengalami luka cukup parah dibagian kepala, secara spontan korban berteriak minta tolong," katanya. 

Dan tambah Hadi, tentunya teriakan itu mengundang perhatian, warga pun langsung berdatangan kelokasi kejadian untuk menolong korban.

Setelah tiba, guna mendapatkan perawatan medis, warga langsung menolong korban dan dilarikan ke Klinik Anisa di Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.

"Dikarenakan warga merasa ketakutan untuk melakukan penangkapan, sehingga warga menghubungi saya, kebetulan tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, yang tujuannya untuk meminta bantuan," ucapnya.

Setelah sampai di lokasi, kata Hadi, dirinya langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku dan dibantu oleh warga setempat.

"Pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Sidamulih, Pangandaran guna dilakukan proses hukum, dan juga untuk menghindari amukan massa," ujar ia.

Sampai tayangnya berita ini, pihak Kepolisian Sektor Sidamulih masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved