Keluarga Diminta Rp 170 Juta Jika Ingin Pulangkan Jenazah TKW di Mesir, Kades Anggap Tak Masuk Akal

Keluarga merasa ditakut-takuti dengan sejumlah uang yang harus dikeluarkan jika ingin memulangkan jenazah Suniah (50).

Editor: Giri
Kades Dadap Indramayu, Asyriqin Syarif Wahadi, meminta agar keluarga TKW yang meninggal di Mesir tidak ditakuti dengan jumlah finansial yang harus dikeluarkan kalau ungin memulangkan jenazah. 

Pemerintah desa pun, diakui dia, sama seperti pihak keluarga diberi kabar soal biaya yang harus disiapkan oleh pihak konsuler di Mesir.

"Cuma sedikit yang kami pertanyakan kepada konsuler yang ada di Mesir, kenapa masyarakat kami itu seakan-akan ditakut-takuti untuk pemulangan jenazah ini, karena kalau ingin dipulangkan harus bayar Rp 170 juta," ujar dia.

Nominal tersebut disebutkan, Asyriqin Syarif Wahadi, tidak masuk akal. 

Bahkan seharusnya, pihak keluarga tidak dibebani biaya sepeser pun untuk pemulangan jenazah.

Negara seharusnya bertanggung jawab penuh dan harus hadir melindungi warga negaranya dengan mengedepankan sisi kemanusiaan.

Dalam hal ini, pemerintah desa, disampaikan Asyriqin Syarif Wahadi, masih mengupayakan agar jenazah bisa dipulangkan tanpa keluarga harus mengeluarkan biaya sepeser pun.

"Jadi kami berharap kepada pemerintah mohon memberikan kebijakan yang lebih baik untuk warga kami," ujarnya.

"Kalau dipulangkan, ya, dipulangkan kalau seandainya kebijakan untuk dikuburkan di sana, tolong jangan ditakut-takutin masalah finansial," kata Asyriqin Syarif Wahadi.

Di tempat terpisah, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih turut menyesalkan adanya permintaan uang tersebut.

"Ini dia (Suniah) sebagai pekerja di sana, orang teroris saja bisa dipulangkan tanpa dipungut biaya," ucapnya.

Dalam hal ini, SBMI akan mencoba mengklarifikasi lebih lanjut kepada KBRI di Mesir soal permintaan uang tersebut.

Jika keluarga meminta bantuan kepada SBMI, disampaikan Juwarih, pihaknya pun akan turut membantu mengupayakan agar jenazah bisa dibawa ke Tanah Air tanpa dipungut biaya.

"Saya juga belum tahu bahwa ada pihak KBRI meminta uang, jika ada akan kita tindaklanjuti dan kalau keluarga meminta bantuan ke kami, kami akan mendesak pemulangan jenazah," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved