Setelah Viral Memarahi Pengemis Bandel, Dedi Mulyadi Temui Keluarga Pengemis Itu, Ini yang Terjadi

Setelah memarahi pengemis bandel yang kemudian videonya viral di media sosial, anggota DPR RI Dedi Mulyadi

Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
istimewa
Setelah Viral Memarahi Pengemis Bandel, Dedi Mulyadi Temui Keluarga Pengemis Itu, Ini yang Terjadi 

Dedi Mulyadi berharap semua warga bisa mengubah kehidupannya dengan bekerja keras, bukan meminta-minta.

Terlebih pria yang mengenakan kursi roda itu telah melakukan ''penipuan''.

Di kencleng yang dibawanya tertulis untuk bantuan mengobati penyakit stroke, padahal pria ini tidak mengalami stroke.

Disabilitas yang dialaminya berupa cacat bawaan, tangannya tidak sempurna, bukan berpenyakit stroke.

Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan pengemis bandel ini kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat resposn positif dari warganet.

Baca juga: Warga Cianjur Meninggal Akibat Covid-19 di Saudi, Keluarga Sebut Sponsor Tak Bertanggungjawab

Solusi yang Pernah Ditawarkan Dedi Mulyadi kepada Keluarga Pengemis Ini

Di satu sudut Kota Purwakarta, Jawa Barat, anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemukan dua orang pengemis tengah meminta belas kasihan orang.

Seorang pria 50 tahunan yang tangan kanannya cacat dan kakinya lumpuh, duduk di kursi roda. Seorang pria yang lebih muda dan sehat bertugas mendorong kursi roda itu.

Dedi Mulyadi pun menghampirinya dan mengajak berbincang. Ternyata dua orang pengemis itu adalah mertua dan menantu. Mertuanya duduk di kursi roda, menantunya mendorong.

Dedi Mulyadi meminta kepada kedua pengemis itu untuk segera menghentikan aktivitasnya. Dedi kemudian mencatat alamat rumah mereka.

"Sekarang bapak pulang, nanti saya mau ke rumah bapak," kata Dedi kepada pengemis itu.

Baca juga: Setelang Ngotot Bercerai, Nita Thalia Minta Maaf kepada Mantan Suami Belum Sebulan Menjanda

Dedi Mulyadi dan pengemis
Dedi Mulyadi dan pengemis (istimewa)

Dedi pun memenuhi janjinya menemui pengemis itu seraya membawa sembako untuk diberikan kepada keluarga mereka.

Keluarga pengemis ini tinggal mengontrak di satu rumah petak. Sebulan tarifnya Rp 650 ribu.

Rumah itu dihuni banyak orang. Pengemis cacat itu memiliki dua anak yang juga tinggal bersama di situ.

Anak pertama seorang wanita sudah berkeluarga dan telah dikaruniai tiga anak, sedangkan anak kedua masih bersekolah di SMK.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved